Find Us On Social Media :

Pekan Imunisasi Nasional Polio, Respons Pemerintah Terhadap Kasus Polio di Indonesia

Pekan Imunisasi Nasional Polio kembali dilaksanakan.

GridHEALTH.id - Pemberian imunisasi rutin yang lengkap telah terbukti memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM), terutama dalam komponen angka harapan hidup.

Imunisasi yang efektif mampu mencegah kematian yang dapat dihindari, sehingga meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup anak-anak.

Prioritas Imunisasi dalam Transformasi Layanan Kesehatan

Imunisasi menjadi salah satu program prioritas dalam transformasi layanan kesehatan primer di Indonesia.

Pemerintah menunjukkan komitmen tinggi untuk memperkuat sistem kesehatan primer melalui berbagai pilar transformasi, dengan fokus utama pada peningkatan cakupan imunisasi untuk mencegah berbagai penyakit berbahaya.

Sejumlah imunisasi dasar harus diberikan sejak bayi baru lahir. Tujuannya adalah untuk mencegah penyakit, kecacatan, atau kematian, sehingga anak tidak rentan terhadap berbagai penyakit selama masa pertumbuhannya.

Imunisasi dasar ini sangat penting untuk memastikan anak-anak tumbuh sehat dan terlindungi dari berbagai penyakit menular.

Salah satu imunisasi dasar adalah imunisasi polio.

Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio di Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mengadakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio dalam dua tahap yang akan mencakup 33 provinsi.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap beberapa kasus polio yang baru-baru ini ditemukan di Indonesia.

Baca Juga: Kasus Polio Kembali Ditemukan, Pakar Sarankan 3 Hal Ini untuk Lindungi Anak dari Infeksi

Kasus Polio Terbaru di Indonesia

- Pada 9 Maret 2024, seorang anak laki-laki berusia 6 tahun di Kabupaten Nduga dinyatakan positif polio tipe II setelah mengalami lumpuh layuh akut (LGA) sejak 20 Februari 2024.

- Pada 6 April 2024, kasus serupa terjadi di Kabupaten Sidoarjo, di mana seorang anak perempuan berusia 11 tahun juga terkonfirmasi positif polio tipe II, dengan onset kelumpuhan pada 25 Februari 2024.

- Di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, pada 25 April 2024, seorang anak perempuan berusia 11 tahun didiagnosis positif polio tipe II, dengan kelumpuhan yang mulai muncul pada 25 Februari 2024.

- Di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, seorang anak laki-laki berusia 9 tahun mengalami kelumpuhan pada 20 Desember 2023 dan dinyatakan positif polio tipe II. Pemeriksaan spesimen tinja di sekitar kasus ini menunjukkan 8 anak sehat lainnya juga positif polio tipe II, mengindikasikan adanya transmisi virus di wilayah tersebut.

- Juga kasus polio yang melanda di wilayah Klaten, Jawa Tengah dan Pamekasan, Jawa Timur pada awal 2024 membuat pemerintah menetapkan polio sebagai Kasus Luar Biasa (KLB).

Jadwal dan Target PIN Polio

Dengan pelaksanaan PIN Polio, Kemenkes berharap dapat menghentikan penyebaran virus polio dan melindungi kesehatan anak-anak Indonesia.

Tahap pertama PIN Polio akan dimulai pada 27 Mei 2024, mencakup 6 provinsi, yaitu Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.

Tahap kedua akan dilaksanakan pada 15 Juli 2024, mencakup 27 provinsi lainnya seperti Sumatera Barat, Riau, Jambi, dan Bengkulu.

Program ini menargetkan semua anak berusia 0-7 tahun tanpa memandang status imunisasi sebelumnya.

Baca Juga: Pakar Ingatkan Pentingnya Vaksinasi dan PHBS untuk Mencegah Polio

Jenis Vaksin yang Digunakan

Vaksin yang akan digunakan dalam kampanye PIN Polio adalah novel Oral Polio Vaccine type 2 (nOPV2), yang sebelumnya telah digunakan di provinsi seperti Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sleman DIY.

Khusus untuk 6 provinsi di wilayah Papua, selain nOPV2, akan digunakan juga vaksin bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV).

Vaksin nOPV2 merupakan vaksin yang hanya digunakan dalam program imunisasi respons terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio tipe II dan tidak untuk imunisasi rutin.

Vaksin ini telah bersertifikat PreQualified (PQ) dari WHO dan memiliki Nomor Izin Edar dari BPOM. Vaksin bOPV telah digunakan dalam program imunisasi rutin sejak 2016 dan juga disetujui oleh WHO dan BPOM. Kedua vaksin tersebut diproduksi oleh PT. Biofarma.

Keamanan dan Efektivitas Vaksin nOPV2

Vaksin nOPV2 telah diberikan kepada lebih dari 1 miliar anak di 35 negara.

Di Indonesia, 15 juta anak telah menerima 30 juta dosis vaksin ini, terbukti melindungi dari penyakit dan kelumpuhan.

Berdasarkan data dari uji klinis dan penggunaan vaksin nOPV2, vaksin ini aman dan ditoleransi dengan baik oleh bayi, anak-anak, dan orang dewasa, dengan kejadian efek samping yang minimal.