Find Us On Social Media :

Telur Penyebab Diabetes? Coba Pertimbangkan Makan Protein Lainnya

Benarkah telur penyebab diabetes?

GridHEALTH.id - Diabetes adalah salah satu penyakit kronis yang paling umum di dunia, dan berbagai faktor dapat berkontribusi terhadap perkembangan kondisi ini.

Salah satu isu yang sering menjadi perdebatan adalah apakah konsumsi telur dapat menyebabkan diabetes.

Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai hubungan antara konsumsi telur dan risiko diabetes, serta apa yang sebenarnya dikatakan oleh penelitian ilmiah.

Telur adalah sumber protein berkualitas tinggi dan mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin B12, vitamin D, selenium, dan kolin.

Telur juga mengandung lemak sehat dan sejumlah kecil karbohidrat.

Kandungan protein dalam telur membantu dalam perbaikan dan pertumbuhan jaringan tubuh, sementara lemak sehatnya dapat mendukung kesehatan jantung.

Selain itu, telur juga merupakan sumber antioksidan yang baik seperti lutein dan zeaxanthin, yang dapat membantu melindungi mata dari kerusakan akibat sinar ultraviolet.

Karena nilai gizinya yang tinggi, telur sering dianggap sebagai bagian dari diet sehat.

Banyak penelitian telah dilakukan untuk memahami hubungan antara konsumsi telur dan risiko diabetes. Hasilnya beragam dan sering kali kontradiktif.

Beberapa studi menunjukkan bahwa konsumsi telur dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2, sementara yang lain menemukan bahwa telur tidak memiliki efek signifikan atau bahkan dapat menurunkan risiko diabetes.

Beberapa studi epidemiologi menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi telur dan peningkatan risiko diabetes tipe 2.

Baca Juga: Dampak Penyakit Tidak Menular (PTM) Hipertensi dan Diabetes Terhadap Ekonomi

Misalnya, sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal "Diabetes Care" pada tahun 2009 menemukan bahwa konsumsi telur yang tinggi (satu atau lebih per hari) dikaitkan dengan peningkatan risiko diabetes tipe 2 pada pria dan wanita.

Peneliti berhipotesis bahwa kandungan kolesterol dan lemak jenuh dalam telur mungkin berkontribusi terhadap risiko ini.

Di sisi lain, beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi telur tidak berhubungan dengan peningkatan risiko diabetes.

Sebuah meta-analisis yang diterbitkan dalam "American Journal of Clinical Nutrition" pada tahun 2013 tidak menemukan hubungan signifikan antara konsumsi telur dan risiko diabetes tipe 2.

Penelitian lain bahkan menunjukkan bahwa konsumsi telur dapat memberikan manfaat bagi orang yang sudah menderita diabetes dengan meningkatkan kontrol glikemik dan mengurangi resistensi insulin.

Perbedaan hasil penelitian bisa disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk desain studi, populasi yang diteliti, serta pola makan dan gaya hidup peserta studi.

Studi observasional, yang merupakan jenis studi yang paling umum digunakan untuk meneliti hubungan antara diet dan penyakit, memiliki keterbatasan dalam menentukan hubungan sebab-akibat.

Misalnya, orang yang mengonsumsi banyak telur mungkin juga memiliki kebiasaan makan atau gaya hidup yang kurang sehat secara keseluruhan, yang dapat mempengaruhi risiko diabetes.

Penting untuk diingat bahwa diabetes tipe 2 adalah kondisi yang kompleks yang disebabkan oleh berbagai faktor.

Genetik, gaya hidup, dan faktor lingkungan semuanya berperan dalam risiko seseorang mengembangkan diabetes. Pola makan yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, dan faktor genetik adalah penyebab utama diabetes tipe 2.

Telur dapat menjadi bagian dari diet sehat jika dikonsumsi dengan cara yang seimbang.

Baca Juga: Bijak Konsumsi Gula, Ini Fakta Diabetes di Indonesia dari SKI 2023

American Heart Association (AHA) merekomendasikan untuk membatasi asupan kolesterol harian, yang juga ditemukan dalam telur, tetapi tidak melarang konsumsi telur sepenuhnya.

Sebagai bagian dari pola makan yang seimbang, telur dapat membantu memenuhi kebutuhan protein dan nutrisi lainnya tanpa secara signifikan meningkatkan risiko diabetes.

Rekomendasi untuk Konsumsi Telur

Untuk mereka yang khawatir tentang risiko diabetes, berikut adalah beberapa rekomendasi tentang konsumsi telur:

1. Konsumsi dalam Jumlah Moderat

Mengonsumsi satu telur per hari umumnya dianggap aman bagi kebanyakan orang.

Bagi mereka yang memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes atau penyakit jantung, berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi dapat membantu menentukan jumlah yang tepat.

2. Pilih Metode Masak yang Sehat

Cara memasak telur dapat mempengaruhi nilai gizinya. Merebus atau mengukus telur lebih sehat dibandingkan menggorengnya dengan banyak minyak atau mentega.

3. Perhatikan Pola Makan Secara Keseluruhan

Konsumsi telur harus seimbang dengan asupan makanan lain yang sehat seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan sumber protein rendah lemak lainnya. Hindari pola makan yang tinggi lemak jenuh dan gula tambahan.

4. Pertimbangkan Sumber Protein Lain

Variasi dalam sumber protein dapat membantu memastikan asupan nutrisi yang seimbang. Selain telur, konsumsi ikan, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak juga dapat menjadi pilihan yang baik.

Hubungan antara konsumsi telur dan risiko diabetes tidak dapat disimpulkan secara sederhana. Meskipun beberapa studi menunjukkan adanya peningkatan risiko, banyak penelitian lainnya tidak menemukan hubungan signifikan atau bahkan menunjukkan manfaat potensial.

Penting untuk melihat konsumsi telur dalam konteks diet dan gaya hidup keseluruhan. Dengan mengonsumsi telur secara moderat dan memperhatikan pola makan yang sehat, Anda dapat menikmati manfaat gizi telur tanpa perlu khawatir secara berlebihan tentang risiko diabetes.

Seperti selalu, konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk rekomendasi diet yang sesuai dengan kebutuhan pribadi Anda. (*)

Baca Juga: 7 Rekomendasi Rempah Penurun Gula Darah, Gejala Diabetes Bisa Mereda Seketika