Find Us On Social Media :

Kasus Monkeypox Kembali Melonjak, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Gejala dan penyebab Monkeypox

GridHealth.id - Baru-baru ini, dunia kesehatan dihadapkan dengan lonjakan kasus MPOX, yang sebelumnya dikenal sebagai cacar monyet (Monkeypox).

Penyakit ini telah menyebar dengan cepat di beberapa negara, memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat dan tenaga medis.

Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab lonjakan kasus Monkeypox, gejala yang harus diwaspadai, serta langkah-langkah pencegahan yang dapat diambil.

Apa itu Monkeypox?

Monkeypox adalah penyakit virus yang disebabkan oleh virus orthopox, sekelompok virus yang juga termasuk variola (penyebab cacar).

Awalnya, Monkeypox ditemukan pada monyet di Afrika, dan virus ini kemudian menyebar ke manusia.

Meskipun penyakit ini memiliki kemiripan dengan cacar, Monkeypox umumnya memiliki tingkat keparahan yang lebih rendah.

Penyebab Lonjakan Kasus Monkeypox 

Lonjakan kasus Monkeypox di berbagai negara disebabkan oleh beberapa faktor:

1. Perubahan Lingkungan dan Perilaku

Perubahan lingkungan, termasuk deforestasi dan interaksi manusia dengan satwa liar, telah meningkatkan risiko penularan virus dari hewan ke manusia.

Selain itu, meningkatnya mobilitas manusia dan perjalanan internasional juga memudahkan penyebaran virus.

2. Penurunan Imunitas Populasi

Sejak program vaksinasi cacar dihentikan setelah eradikasi penyakit tersebut pada tahun 1980, imunitas terhadap virus orthopox menurun di seluruh dunia.

Vaksin cacar juga memberikan perlindungan terhadap Monkeypox, sehingga penurunan cakupan vaksinasi berkontribusi terhadap peningkatan kasus.

Baca Juga: Waspadai Penyebab Monkeypox dan Gejala yang Muncul Pertama Kali di Tubuh

3. Penularan Antar Manusia

Virus Monkeypox dapat menyebar melalui kontak langsung dengan lesi kulit atau cairan tubuh orang yang terinfeksi.

Penularan juga bisa terjadi melalui droplet pernapasan dan benda yang terkontaminasi.

Pada lonjakan kasus terbaru, penularan dari manusia ke manusia tampaknya lebih sering terjadi, meskipun jalur penularan ini belum sepenuhnya dipahami.

Gejala Monkeypox 

Gejala Monkeypox mirip dengan cacar, tetapi umumnya lebih ringan.

Masa inkubasi virus Monkeypox biasanya berkisar antara 5 hingga 21 hari.

Berikut adalah gejala yang umumnya muncul:

1. Demam: Demam tinggi adalah salah satu gejala pertama yang muncul pada Monkeypox.

2. Ruam: Ruam yang berkembang menjadi lepuhan berisi cairan adalah ciri khas Monkeypox. Ruam biasanya dimulai di wajah dan kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya, termasuk telapak tangan dan kaki.

3. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening: Salah satu gejala yang membedakan Monkeypox dari cacar adalah pembengkakan kelenjar getah bening, terutama di leher, ketiak, atau selangkangan.

4. Nyeri Otot dan Sakit Kepala: Gejala lain yang sering muncul adalah nyeri otot, sakit kepala, dan kelelahan.

5. Gejala Lain: Beberapa pasien juga melaporkan nyeri punggung, menggigil, dan rasa tidak enak badan secara umum.

Baca Juga: Update Terbaru Data Kasus Cacar Monyet di Indonesia

Risiko dan Komplikasi

Meskipun Monkeypox biasanya tidak berakibat fatal, komplikasi serius dapat terjadi, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, anak-anak, dan orang tua.

Komplikasi yang mungkin terjadi termasuk infeksi kulit sekunder, pneumonia, sepsis, dan dalam kasus yang jarang, ensefalitis (radang otak).

Pencegahan dan Pengendalian

Untuk mencegah penyebaran Monkeypox, langkah-langkah berikut bisa diambil:

1. Vaksinasi: Meskipun vaksinasi cacar telah dihentikan, vaksin ini tetap efektif melawan Monkeypox. Beberapa negara mungkin mempertimbangkan untuk memberikan vaksinasi pada kelompok berisiko tinggi.

2. Higiene dan Sanitasi: Menjaga kebersihan tangan, menggunakan masker, dan menghindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi dapat membantu mencegah penularan.

3. Isolasi: Pasien yang terinfeksi Monkeypox harus diisolasi untuk mencegah penyebaran virus ke orang lain.

3. Pemeriksaan Dini: Mengidentifikasi dan melacak kasus secara dini sangat penting untuk mencegah lonjakan lebih lanjut. Mereka yang menunjukkan gejala harus segera mencari bantuan medis.

4. Edukasi Masyarakat: Edukasi masyarakat tentang gejala Monkeypox dan cara pencegahannya sangat penting untuk mengendalikan wabah. Ini termasuk menghindari kontak dengan hewan liar dan memahami cara penularan virus.

Kesimpulan

Lonjakan kasus Monkeypox menyoroti pentingnya kesadaran dan tindakan pencegahan.

Meskipun penyakit ini biasanya tidak fatal, gejalanya bisa sangat tidak nyaman dan dalam beberapa kasus bisa mengancam nyawa.

Dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat dan respons medis yang cepat, kita dapat mengurangi dampak wabah ini dan melindungi populasi dari penyebaran lebih lanjut.

Baca Juga: Total Kasus Cacar Monyet di Jakarta Jadi 9, Bagaimana Cara Bedakan dengan Cacar Lain?