Find Us On Social Media :

BREAKING NEWS: Ayah Almarhuman PPDS Anestesi Undip Meninggal Dunia Setelah 1 Minggu Dirawat di RS

Ayah almarhumah PPDS anestesi Undip meninggal dunia setelah anak perempuannya meninggal dunia

GridHealth.id - Beberapa waktu lalu, viral meninggalnya seorang mahasiswi program studi Anestesi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Universitas Diponegoro (Undip).

Dan kemarin pada Senin (26/8/2024) malam, ayah dari almarhumah PPDS anesteri Undip dinyatakan meninggal dunia.

Kabar tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi.

Nadia mengatakan, ayah dari almarhum ARL, Moh Fakhruri meninggal dunia usai dirawat di RSUP Nasional DR Cipto Mangunkusumo Jakarta. Menurut Nadia, Moh Fakhruri telah dirawat di RSCM sekitar satu minggu.

Akan tetapi, kondisinya memburuk dan dinyatakan meninggal dunia pada Senin (26/8/2024) malam.

"Sejak saat itu, kurang lebih 1 minggu dirawat terjadi perburukan karena kondisi psikologis setelah kematian almarhumah dan akhirnya meninggal kemarin malam," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Selasa (27/8/2024).

Dirujuk ke RSCM usai kondisinya semakin memburuk

Lebih lanjut Nadia mengatakan, Moh Fakhruri dirujuk ke RSCM oleh Menteri Budi Gunadi Sadikin, Minggu (18/8/2024). Sebelumnya, Moh Fakhruri masuk ruang ICU di RSUD Kardinah Tegal usai jenazah putrinya dimakamkan, Selasa (13/8/2024).

Saat itu, Budi datang untuk mengucapkan belasungkawa atas kematian ARL dan mengecek kondisi ayah almarhum yang jatuh sakit usai pemakaman anaknya.

"Menkes Budi mengunjungi ayah almarhumah sekaligus untuk mengucapkan belasungkawa atas putri almarhum," ucap dia.

"Jadi waktu Pak Menkes ke sana melihat kondisi ayahanda almarhum yang tiba-tiba sakit karena syok, akhirnya memutuskan untuk merujuknya ke RSCM," imbuhnya.

Nadia mengatakan bahwa dampak perundungan tidak hanya menimpa mereka yang dirundung, namun juga berdampak pada keluarga terdekat.

Baca Juga: Tak Hanya Tenaga Medis, Lebih dari 6 Ribu Pengajar dan Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis Terpapar Covid-19