GridHealth.id - Kehidupan di lingkungan kumuh menjadi kenyataan yang dihadapi oleh banyak orang di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Rumah kumuh biasanya ditandai dengan kondisi bangunan yang tidak layak, kebersihan yang buruk, serta minimnya akses terhadap air bersih dan sanitasi yang memadai.
Tinggal di lingkungan semacam ini memiliki dampak serius terhadap kesehatan, terutama bagi kelompok yang rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil.
Berikut ini adalah beberapa dampak buruk tinggal di rumah kumuh bagi kesehatan.
Dampak Buruk Tinggal di Rumah Kumuh
1. Penyakit Menular
Lingkungan kumuh sering kali menjadi tempat berkembang biaknya berbagai penyakit menular.
Kondisi sanitasi yang buruk dan kurangnya akses air bersih meningkatkan risiko penyebaran penyakit seperti:
Diare: Penyakit ini sering terjadi karena air yang terkontaminasi dan kondisi sanitasi yang buruk.
Anak-anak yang tinggal di daerah kumuh memiliki risiko lebih tinggi terkena diare, yang dapat menyebabkan dehidrasi parah dan bahkan kematian jika tidak segera diobati.
Tifus dan Kolera: Penyakit ini juga mudah menyebar di daerah dengan sanitasi yang buruk dan sumber air yang terkontaminasi.
Infeksi Pernapasan: Lingkungan kumuh yang padat dan tidak memiliki ventilasi yang baik dapat meningkatkan risiko penyebaran infeksi saluran pernapasan seperti TBC, pneumonia, dan bronkitis.
2. Masalah Gizi
Keterbatasan ekonomi dan lingkungan yang tidak higienis sering menyebabkan penghuni rumah kumuh kekurangan gizi.
Baca Juga: 5 Tips Membersihkan Rumah Kotor Usai Ditiggal Mudik, Cegah Sarang penyakit