Find Us On Social Media :

Keputihan Terus-menerus, Sebenarnya Pertanda Apa? Para Wanita Wajib Waspadai 6 Kondisi Ini

Keputihan terus-menerus, pertanda apa?

GridHEALTH.idKeputihan adalah cairan yang keluar dari vagina dan merupakan hal yang normal terjadi pada setiap wanita.

Namun, ketika keputihan terjadi secara terus-menerus dan disertai perubahan dalam warna, bau, atau tekstur, hal ini bisa menjadi pertanda adanya masalah kesehatan.

Ya, keputihan terus-menerus bisa menjadi tanda berbagai kondisi, mulai dari infeksi hingga perubahan hormon.

Berikut ini penjelasan selengkapnya.

Keputihan terus-menerus, pertanda apa?

Penting untuk memahami penyebabnya agar bisa mendapatkan penanganan yang tepat. Berikut beberapa hal yang ditandai dengan keputihan terus-menerus.

1. Infeksi jamur (kandidiasis)

Salah satu penyebab umum keputihan yang terus-menerus adalah infeksi jamur atau kandidiasis. Infeksi ini disebabkan oleh pertumbuhan jamur Candida albicans yang berlebihan di area vagina.

Keputihan akibat infeksi jamur biasanya berwarna putih kental seperti susu dan sering disertai dengan rasa gatal dan perih di area vagina.

Infeksi jamur sering terjadi akibat ketidakseimbangan flora normal di dalam vagina, yang bisa dipicu oleh beberapa faktor seperti penggunaan antibiotik, stres, atau perubahan hormon.

2. Bacterial Vaginosis (BV)

Keputihan yang disebabkan oleh bacterial vaginosis biasanya berwarna putih atau abu-abu, dan sering kali disertai bau amis yang khas. BV terjadi akibat ketidakseimbangan bakteri di vagina, di mana jumlah bakteri “baik” berkurang dan bakteri “jahat” tumbuh berlebihan.

Kondisi ini dapat dipicu oleh penggunaan sabun berbahan kimia keras, douching, atau aktivitas seksual.

3. Infeksi Menular Seksual (IMS)

Beberapa infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia dan gonore, juga bisa menyebabkan keputihan terus-menerus. Keputihan akibat IMS sering kali berwarna kekuningan atau kehijauan dan disertai bau yang tidak sedap.

Baca Juga: Benarkah Mengonsumsi Keju Dapat Menyebabkan Keputihan pada Wanita?

Jika Anda mengalami gejala ini, disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter, karena IMS memerlukan penanganan medis yang tepat untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

4. Ketidakseimbangan hormon

Perubahan hormon dalam tubuh, terutama selama kehamilan, menstruasi, atau menopause, juga dapat menyebabkan keputihan terus-menerus.

Ketidakseimbangan hormon estrogen, misalnya, bisa menyebabkan produksi cairan vagina yang lebih banyak dari biasanya.

Meskipun ini sering kali merupakan hal yang normal, keputihan yang terlalu banyak atau disertai gejala lain seperti nyeri atau gatal perlu mendapatkan perhatian medis.

5. Polip atau kanker serviks

Dalam beberapa kasus, keputihan terus-menerus bisa menjadi tanda kondisi yang lebih serius seperti polip serviks atau kanker serviks.

Keputihan yang terjadi akibat kondisi ini sering kali disertai dengan bercak darah, nyeri panggul, atau rasa tidak nyaman selama berhubungan seksual.

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

6. Alergi atau iritasi

Keputihan yang tidak normal juga bisa disebabkan oleh iritasi atau reaksi alergi terhadap produk tertentu, seperti sabun, pelumas, atau pembalut yang digunakan.

Alergi ini bisa menyebabkan produksi cairan yang berlebihan sebagai respons terhadap iritasi.

Keputihan terus-menerus bisa menjadi tanda berbagai kondisi kesehatan, mulai dari infeksi ringan hingga masalah yang lebih serius seperti kanker serviks. Jika keputihan yang Anda alami disertai perubahan warna, bau, atau tekstur, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter.

Deteksi dini dan penanganan yang tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Pastikan juga menjaga kebersihan area kewanitaan dengan baik dan hindari penggunaan produk yang dapat mengganggu keseimbangan alami vagina. (*)

Baca Juga: Banyak yang Bilang Stres Bisa Sebabkan Keputihan Berwarna Cokelat, Benarkah?