Teknologi ini mampu menghadirkan perhitungan akurat jumlah terapi radiofarmasi yang dapat diberikan ke lokasi kanker. Alat ini juga menghasilkan peta 3D seluruh tubuh dari laju aliran darah kuantitatif ke setiap organ dan jaringan.
Informasi 3D ini akan meningkatkan akurasi diagnostik, memungkinkan deteksi dini penyakit seperti kanker serta penentuan stadiumnya, mendiagnosis infeksi dan penyakit inflamasi lainnya, gangguan neurologis, dan kondisi kardiovaskular, serta pada akhirnya akan mengoptimalkan hasil akhir pasien.
Bidang pandang aksial 106 cm pada sistem ini mampu meningkatkan resolusi dan sensitivitas, yang memungkinkan dokter untuk menangkap informasi terperinci dan secara dinamis mencitrakan pasien dari kepala hingga paha dalam satu kali pemindaian.
Dengan FoV aksial pemindai yang diperluas, dokter dapat memeriksa anatomi pasien selama penyerapan radiofarmasi dari waktu ke waktu. Kombinasi kemampuan True Time-of-Flight dan FoV aksial yang diperluas memungkinkan cakupan anatomi yang lebih luas dalam satu posisi tempat tidur, jika dibandingkan dengan pemindai PET/CT standar.
Sistem ini memungkinkan pemindaian lebih cepat pada dosis radiasi pasien yang lebih rendah (mengurangi paparan radiasi pada pasien). Selain itu, waktu pemindaian yang lebih singkat akan membuat pasien lebih nyaman, terutama bagi mereka yang sakit kritis atau mereka yang menjalani beberapa prosedur diagnostik.
Berdasarkan data pencitraan, sistem ini memungkinkan pengembangan rencana perawatan yang presisi dan dipersonalisasi sesuai kebutuhan pasien, untuk terapi tingkat lanjut seperti terapi radioligan atau teranostik. Hal ini sangat bermanfaat bagi pasien kanker, di mana kombinasi perawatan yang tepat waktu dan terarah dapat meningkatkan hasil secara signifikan.
“Kami bangga bisa berkolaborasi dengan EMC Healthcare dalam menghadirkan Biograph Vision Quadra pertama di Asia. Sistem ini merupakan generasi baru pencitraan PET/CT, yang menawarkan kecepatan, akurasi, dan menambah wawasan klinis yang sangat baik. Pasien akan menerima diagnosis yang lebih tepat, pemindaian yang lebih cepat, serta strategi perawatan yang dipersonalisasi, yang sejalan dengan fokus pada pengembangan pengobatan presisi,” kata Alfred Fahringer, Country Head Siemens Healthineers Indonesia.
Penginstalan ini diharapkan dapat mentransformasi bidang klinis layanan kesehatan Indonesia dengan memungkinkan adanya diagnostik yang lebih akurat dan perawatan yang lebih efektif.
Baik Siemens Healthineers maupun EMC Healthcare memiliki visi yang sama untuk memperluas akses ke teknologi medis yang inovatif, guna memastikan hasil yang lebih baik lagi bagi pasien di Indonesia. (*)
Baca Juga: Bulan Kesadaran Kanker Payudara, Begini Cara Mengetahui Ciri-ciri Kanker Payudara