Find Us On Social Media :

Profil Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan Kabinet Prabowo-Gibran, Bankir yang Banting Setir ke Dunia Kesehatan

Budi Gunadi Sadikin kembali terpilih menjadi Menteri Kesehatan Kabinet Prabowo-Gibran

GridHEALTH.id – Minggu (20/10/2024) kemarin, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah resmi dilantik menjadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia (RI) tahun 2024-2029.

Pada malam harinya, keduanya pun langsung mengumumkan siapa saja yang menjadi menteri pada pemerintahan Prabowo-Gibran.

Salah satu yang menjadi perhatian adalah posisi Menteri Kesehatan.

Pasalnya, Prabowo kembali menunjuk Budi Gunadi Sadikin menjadi Menteri Kesehatan.

Seperti diketahui, Budi menjabat sebagai Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada 23 Desember 2020-20 Oktober 2024. "Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan," ujar Prabowo saat mengumumkan formasi kabinet di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (20/10/2024).

Menariknya, berbicara soal penunjukkan Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan, ternyata sosoknya justru lebih banyak berkecimpung di perbankan, lo.

Berikut ini profil Budi Gunadi Sadikin selengkapnya.

Profil Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

Dalam birokrasi pemerintahan, Budi Gunadi Sadikin memang terbilang pemain baru.

Selama puluhan tahun, ia lebih banyak berkecimpung di dunia perbankan.

Hal itu terlihat dari pengalamannya wara-wiri menjabat berbagai posisi strategis di berbagai perusahaan pelat merah.

Baca Juga: Ramai Soal Dokter Asing di Indonesia, Menkes Budi: Jangan Provokasi, Stop Bicara Negatif

Namun, Budi Gunadi Sadikin mulai dikenal publik setelah dipercaya menjadi Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, yang saat itu merupakan bank dengan aset terbesar di Indonesia.

Kariernya sebagai bankir pun terbilang sangat senior.

Mengutip dari Kompas, Budi Gunadi sempat menjadi Staf Ahli Menteri BUMN Rini Soemarno di periode 2016-207, dan kemudian diangkat menjadi Direktur Utama PT Inalum (Persero) seiring terbentuknya holding BUMN tambang.

Di era Budi Gunadi Sadikin, Inalum membeli 51 persen saham PT Freeport Indonesia.

Keberhasilan itu atas kerja keras pemerintah dan tentunya Inalum dalam mencari pendanaan untuk membeli saham Freeport.

Tak lama menjadi Dirut Inalum, Budi Gunadi Sadikin kembali berganti jabatan di lingkup Kementerian BUMN. Di masa Menteri BUMN Erick Thohir, ia diposisikan menjadi Wakil Menteri BUMN. Ia pun mendampingi Erick Thohir sejak 25 Oktober 2019.

Kemudian, di masa pandemi Covid-19, ia juga dipercaya menjadi Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN).

Melansir dari Kompas, inilah data diri dan riwayat pendidikan serta pekerjaan Budi Gunadi Sadikin selengkapnya.

Data diri

Nama lengkap: Budi Gunadi Sadikin

Baca Juga: Menkes Budi Sadikin: Layanan Terbaik Rumah Sakit Bukan Untuk Pejabat, Tapi Pasien!

Tempat/tanggal lahir: Bogor, Jawa Barat, 6 Mei 1964.

Riwayat pendidikan:

- TK Regina Pacis Bogor

- SD Regina Pacis Bogor

- SMP Regina Pacis Bogor

- SMA Regina Pacis Bogor (1983)

- S-1 Fisika Nuklir Institut Teknologi Bandung (1998).

Riwayat pekerjaan:

- Manager Professional Services and Systems Integration IBM (1988-1994)

- Chief General Manager Bank Bali (1994-1999)

- Senior Vice President Consumer and Commercial Banking ABN AMRO (1999-2004)

Baca Juga: Menkes Buka Suara Soal Efek Samping Langka Vaksin AstraZeneca

- Executive Vice President Bank Danamon Indonesia (2004-2006)

- Managing Director PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2006-2013)

- Group CEO PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2013-2016)

- Senior Advisor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (2016-2017)

- Direktur Utama PT Inalum (Persero) (2017-2019)

- Wakil Menteri BUMN (2019-2020)

- Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional

- Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional

- Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Kerja Joko Widodo-Ma'ruf Amin (2020-2024).

Nah, itu dia profil lengkap Budi Gunadi Sadikin sebagai Menteri Kesehatan Kabinet Prabowo-Gibran.

Semoga bermanfaat! (*)

Baca Juga: Ada Sekitar 7.000 Penyakit Langka, Menkes Ingatkan Pentingnya Deteksi Dini