Find Us On Social Media :

Budi Gunadi Sadikin Punya Tugas Berat sebagai Menteri Kesehatan, Salah Satunya Perhatian Khusus pada Petugas Puskesmas

Tugas besar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin

GriHealth.id - Budi Gunadi Sadikin kembali dipercaya menjadi Menteri Kesehatan pada Kabinet Merah Putih Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Sebelumnya, Budi Gunadi Sadikin merupakan Menteri Kesehatan pada Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo-Wakil Presiden Ma’ruf Amin pada 23 Desember 2020-20 Oktober 2024.

Mengutip dari ANTARANEWS, pada periode ini, Budi Gunadi Sadikin menjalankan sejumlah inisiasi, seperti penanganan pandemi COVID-19 dan transformasi kesehatan.Penanganan pandemi di bawah kepemimpinan Budi Gunadi Sadikin, yang meliputi penanganan hingga pemulihan, menuai pujian dari institusi global, seperti Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

WHO menilai bahwa Indonesia sukses memberi contoh dalam hal kesiapan serta pendekatan One Health di forum-forum internasional seperti G20 dan ASEAN.Adapun saat G20, Pandemic Fund menjadi ide dari Indonesia untuk dunia dalam hal kesiapan menghadapi pandemi.

Dengan transformasi kesehatan, BGS mengubah paradigma kesehatan nasional, yang semula berorientasi kuratif menjadi promotif dan preventif.

Dalam transformasi kesehatan, terdapat enam hal yang menjadi fokus, yakni layanan primer, layanan rujukan, sistem ketahanan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, sistem pembiayaan kesehatan, dan teknologi kesehatan.Berbagai upaya diluncurkan oleh Budi untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan tersebut.

Terbaru, ada peluncuran Proses Bisnis HTA Satu Pintu Satu Standar yang bertujuan menyeimbangkan harga serta memperluas akses ke layanan kesehatan dan obat, dengan cara mendorong kolaborasi dengan akademisi, pemangku kepentingan dalam hal inovasi dan kajian teknologi kesehatan.Ada juga penyesuaian dan pembaharuan pedoman kerja puskesmas untuk meningkatkan layanan primer.

Baca Juga: Profil Budi Gunadi Sadikin Menteri Kesehatan Kabinet Prabowo-Gibran, Bankir yang Banting Setir ke Dunia Kesehatan

Revitalisasi pedoman kerja itu bertujuan menyesuaikan pelayanan kesehatan dengan perubahan demografi Indonesia yang semakin menua.Selain itu, ada juga penyediaan skrining 14 penyakit serta pengadaan X-ray portabel untuk skrining TBC pada anak-anak.Orientasi promotif dan preventif ini dilanjutkan pada pemerintahan Prabowo, dalam berbagai inisiatifnya seperti pemeriksaan kesehatan gratis, menurunkan kasus TBC 50 persen dalam lima tahun, dan membangun RS yang lengkap dan berkualitas di kabupaten.

Saat dimintai keterangan, Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa tugas besarnya saat kembali mengemban amanah adalah mengejar tiga program percepatan (Quick Win), yakni skrining kesehatan, pembangunan RS di daerah-daerah, serta penanganan tuberkulosis.Ketika ditemui di Jakarta, Senin, Budi menyebutkan bahwa yang terpenting bagi Kemenkes adalah menjaga agar masyarakat tetap sehat, bukan hanya mengobati orang sakit.

Sehingga, katanya, tindakan promotif dan preventif seperti skrining yang rutin jauh lebih penting dibandingkan kuratif."Kita harus ngurus puskesmas, posyandu, bukan hanya ngurusnya rumah sakit-rumah sakit sakit. Semua tenaga kesehatan, bidan, perawat, dokter-dokter umum yang di puskesmas, harus mendapat perhatian yang lebih banyak," katanya.Hal itu, kata Budi, karena tenaga kesehatan puskesmas dan posyandu adalah yang tugasnya menjaga agar masyarakat tidak sakit.Program yang kedua, katanya, adalah membangun RS-RS terutama di daerah tertinggal, terluar, dan kepulauan, agar masyarakat di sana bisa mendapatkan akses kesehatan yang sama dengan masyarakat di perkotaan.Terkait hal ini, pihaknya mengidentifikasi 40 wilayah di mana pembangunan rumah sakit perlu disegerakan."Yang nomor tiga, dia juga titip supaya tuberkulosis ditangani dengan lebih cepat. Ini penyakit menular yang kematiannya paling banyak di dunia. Jauh di atas Covid. Itu sudah 1 miliar orang meninggal sejak 100 tahun yang lalu. Dan penyakit ini kan gak hilang-hilang di Indonesia," dia menambahkan.

Baca Juga: Ramai Bedak Talk Bisa Picu Kanker, Ini Penjelasan Menteri Kesehatan

Budi menyebutkan, mereka menargetkan pada 2028 akhir vaksin TBC sudah selesai, dan 2029 sudah bisa disediakan untuk publik.Selain ketiga itu, dia menyebutkan bahwa Presiden memintanya untuk memastikan ketersediaan dokter dan dokter spesialis untuk melengkapi RS-RS."Kita bikin puskesmas 10 ribu, 50 persennya nggak ada dokter gigi, padahal harusnya ada. Itu yang beliau minta supaya diakselerasi," dia menuturkan.Sebelumnya, Budi Gunadi Sadikin menjabat sebagai Menteri Kesehatan di Kabinet Indonesia Maju pada 2020-2024, ditemani Dante Saksono Harbuwono sebagai wakil.

Budi dan Dante kembali ditunjuk jadi Menkes dan Wamenkes dalam Kabinet Merah Putih untuk 2024-2029.

Artikel ini pernah tayang di ANTARANEWS dengan judul Budi Gunadi Sadikin kembali dipercaya jadi Menkes usai tangani pandemi dan Jadi Menkes lagi, BGS kejar tiga program percepatan dari Prabowo