GridHEALTH.id - Asam urat merupakan salah satu jenis penyakit radang sendi yang umum terjadi.
Mengakibatkan satu atau beberapa persendian terasa sakit, bengkak, dan juga terasa panas saat disentuh.
Untuk meredakan segala gejala yang terjadi, seseorang biasanya akan mengonsumsi obat asam urat.
Akan tetapi, kondisi ini bisa kambuh kapan saja dan apabila sering terjadi, berisiko terjadi komplikasi.
Oleh karena itu, kadar asam urat dalam tubuh perlu selalu diperhatikan, salah satunya dengan cara rutin melakukan tes.
Karena, selain untuk mengetahui kadar asam urat, tes yang dilakukan juga berguna untuk memantau risiko terjadinya batu ginjal pada penyintas penyakit ini.
Melansir Medline Plus, tes dilakukan dengan dua cara yakni melalui tes darah atau urine. Untuk tes darah, akan dilakukan pengambilan sampel darah dari pembuluh darah di lengan, menggunakan jarum kecil.
Setelah itu, darah akan diambil dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi atau vial. Pengetesan dengan cara ini berlangsung kurang dari lima menit.
Sedangkan jika dilakukan melalui urine, maka diwajibkan untuk mengumpulkan urin selama 24 jam penuh di dalam wadah khusus.
Selanjutnya, disimpan ke dalam lemari pendingin dan kemudian akan dilakukan pengetesan oleh penyedia layanan kesehatan.
Untuk mengetahui kadar asam urat dalam tubuh, pengecekan bisa dilakukan di berbagai fasilitas kesehatan.
Baca Juga: 5 Obat Asam Urat Tradisional yang Dipercaya Bisa Sembuhkan Nyeri
Source | : | Kompas.com,Medline Plus |
Penulis | : | Nurul Faradila |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar