GridHEALTH.id - Kita sebagai orang tua pasti selalu khawatir jika kesehatan kulit bayi terganggu.
Kesehatan kulit bayi merupakan hal terpenting, apalagi kulit bayi yang masih sensitif.
Kesehatan kulit bayi dapat terganggu akibat adanya ruam yang dialami bayi ketika sering menggunakan popok.
Baca Juga : Celine Dion Kurus Kering, 5 Masalah Kesehatan Ini Menghantuinya
Mengutip dari mayoclinic.org, tanda-tanda bayi terkena ruam yaitu bayi rewel ketika kita mengganti popoknya dan timbull bercak berwarna merah cerah.
Ruam pada bayi sering timbul dibagian sekitar pantat bayi, sekitar paha dan disekitar alat kelamin.
Faktor yang menyebabkan terjadinya ruam pada kulit bayi adalah bakteri.
Bakteri akan timbul karena keadaan popok bayi yang lembab, apalagi pada kulit bayi yang sensitif, sehingga menyebabkan kulit bayi menjadi meradang.
Pengaruh makanan juga bisa menyebabkan ruam pada kulit bayi.
Karena jika bayi yang sudah mulai dikenalkan makanan MPASI juga berpengaruh pada fases yang dikeluarkan bayi.
Baca Juga : Kista, Gangguan Kesehatan Wanita yang Bisa Menjadi Kanker di Rahim
Selain itu air seni yang keluar juga bisa menyebabkan ruam, karena jika terlalu banyak air seni yang dikeluarkan bayi, popok bayi akan sering basah dan akan sering lembab.
Penggunaan detergen atau pelembut bayi juga bisa menyebabkan timbulnya ruam pada kulit bayi.
Untuk itu kita perlu membersihkan atau memilih detergen dan pelembut khusus bayi supaya kulit bayi aman dan bebas dari kelembaban sehingga bakteri tidak dapat berkembang biak.
Perawatan sederhana, kita bisa mengganti popok bayi secara teratur dan menggunakan salep kulit setelah konsultasi kepada dokter kulit bayi.
Baca Juga : Penata Gaya Ini Tak Dapat Pergi Tanpa Make Up Akibat Jerawat Kistik
Tidak hanya itu saja, untuk mencegah ruam pada kulit bayi, kita bisa menggunakan air hangat sebelum mengganti popok bayi.
Usahakan pakaian bayi hingga alas tidur bayi tidak lembab sehingga tidak menimbulkan bakteri dan tidak menggangu kesehatan kulit bayi.
Source | : | www.mayoclinic.org,kidshealth.org |
Penulis | : | Herlina Noor Setiyawati |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
Komentar