GridHEALTH.id - Siapa yang tak senang bermain air di kolam renang sembari olahraga yang tentunya menyehatkan tubuh.
Tapi tahukah kolam renang yang sering dikunjungi banyak orang memiliki bahaya tersendiri bagi kesehatan tubuh kita?
Baca Juga : Kandungan Urine di Kolam Renang Umum Setara 20 Galon Lebih, Dampaknya Bisa Rusak Jantung & Paru-paru!
Melansir laman National Geographic, sebuah penelitian menghitung perkiraan jumlah urine di kolam renang berdasarkan ukuran acesulfame pottasium (ACE ).
Peneliti menemukan rerata jumlah urine dalam kolam renang adalah sebanyak 7,92 galon atau setara 30 liter pada kolam renang kecil.
Sementara itu pada kolam renang dengan ukuran yang lebih besar, peneliti menemukan 20 galon atau sekitar 76 liter urine.
Baca Juga : Dikenal Sehatkan Tubuh, Brokoli Memiliki Manfaat bagi Rambut dan Kulit
Walaupun sering dibersihkan oleh petugas secara rutin, air kolam renang umum biasanya sudah tercampur dengan banyak zat, termasuk urine, mengingat tidak semua orang mempunyai standar kedisiplinan dan kepatuhan yang sama ketika sedang menggunakannya.
Misalnya saja penggunaan kaporit yang berfungsi untuk menjernihkan air dan membunuh bakteri yang ada di kolam renang.
Dilansir dari laman American Chemical Society menyatakan urine yang bercampur dengan air kolam renang menghasilkan dua jenis zat yang disebut nitrogen triklorida dan sianogen klorida.
Baca Juga : Renang Sembuhkan Hotman Paris Hutapea Dari Penyakit Asma Bronkial Menahun
Nitrogen triklorida juga dikenal sebagai trikloramin yang berasal dari urine yang bercampur dengan klorin dari kaporit dapat menyebabkan asma dan gangguan pernapasan lainnya.
Sedangkan sianogen klorida diduga dapat memicu kerusakan pada paru-paru, sistem saraf pusat, dan sistem kardiovaskular.
Tak hanya sistem pernapasan dan saraf, tubuh yang terkena paparan zat klorin dari kaporit pada kolam renang juga dapat mengancam kesehatan, seperti:
Iritasi Mata
Dilansir dari laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa air kolam renang yang bercampur dengan urine dapat menyebabkan mata merah.
Hal ini sering terjadi setelah kita berenang cukup lama di kolam renang.
Jika hal ini terjadi secara terus menerrus, senyawa nitrogen triklorida atau rikloramin dapat menyerang sistem penglihatan kita.
Seperti kornea menjadi terlihat berembun atau buram, iritis atau pembuluh darah pada mata terlihat jelas, retinitis atau peradangan di bagian retina (saraf mata), bahkan hal terburuknya yaitu dapat terjadi katarak.
Disarankan bagi yang suka berenang dan ingin bermain air di kolam renang, pastikan menggunakan kacamata renang demi keselamatan sistem penglihatan kita.
Baca Juga : Hati-hatilah Saat Berenang, Jangan Sampai Alami Swimmer’s Ear Syndrome
Iritasi kulit
Saat berenang, tubuh kita sering terpapar air yang mengandung klorin dan bahkan sinar UV yang masuk ke dalam kolam renang.
Dilansir dari American Academy of Dermatology menyebutkan hal ini berisiko mengalami apa yang disebut swimmer’s itch yang bisa juga disebut clam digger’s itch.
Hal ini menyebabkan munculnya bintik-bintik, ruam, gatal dan bisa membuat kulit mengalami luka lecet.
Sebab ditempat-tempat tersebut ada parasit yang jika menempel pada kulit yang bisa menyebabkan bintik-bintik merah kecil di area kulit, yang tidak ditutupi baju renang.
Gangguan pencernaan
Terkadang tanpa sadar kita atau pun anak-anak sering menelan air kolam renang saat berenang.
Hal ini dapat menyebabkan berbagai gangguan pada sistem pencernaan, seperti rasa terbakar di tenggorokan.
Jika jumlah air yang mengandung urine dan kaporit yang tertelan cukup banyak, maka bisa terjadi kerusakan pada jaringan-jaringan di dalam tubuh.
Terutama sepanjang jalur pencernaan, bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada mulut, esofagus dan lambung, yang dalam keadaan parah dapat menyebabkan perdarahan.
Baca Juga : Kandungan Urine di Kolam Renang Umum Setara 20 Galon Lebih, Dampaknya Bisa Rusak Jantung & Paru-paru!
Kerusakan gigi
Dilansir dari American Dental Association menyatakan bahwa reaksi kaporit dengan air kolam renang menghasilkan pH air kolam renang yang tinggi dapat menyebabkan beberapa kerusakan gigi, seperti perubahan warna atau disebut sebagai swimmer’s calculus.
Hal ini dapat mengakibatkan gigi menjadi lebih sensitif dan bahkan dalam jangka panjang, zat klorin dalam air kolam renang dapat menyebabkan korosi pada gigi, sering disebut sebagai swimmer’s erosion.
Baca Juga : Suka Berenang? Hati-Hati Risiko Terinfeksi Clam Digger’s Itch
Beberapa penelitian menyebutkan kaporit dapat menjadi sumber radikal bebas di dalam tubuh yang bersifat merusak dan karsinogenik atau pemicu kanker.
Adanya kandungan zat beracun seperti trihalometana dapat merusak sel-sel dalam tubuh serta memicu pertumbuhan sel kanker.
Untuk meminimalisir terjadinya ancaman kesehatan seperti itu, pastikan untuk menggunakan kacamata renang saat berenang, bilas secara bersih setelah berenang, dan jangan coba-coba buang air kecil sembarangan pada saat di kolam renang.(*)
Source | : | ncbi,CDC,National Geographic,ada.org,aad.org |
Penulis | : | Nikita Yulia Ferdiaz |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
Komentar