Find Us On Social Media :

Fact or Fake? ASI Sebabkan Bercak Putih pada Tubuh Bayi

bercak putih pada pipi bayi disebabkan dari ASI?

GridHEALTH.id - Sering kita menjumpai beberapa bayi dengan bercak putih pada pipinya.

Banyak orang beranggapan kalau hal tersebut diakibatkan oleh sisa ASI yang menetes saat bayi menyusu.

Sampai ada pula orang yang mengira bahwa bercak itu adalah panu dan segera memberikan obat panu pada Si Kecil.

Lantas benarkah hal ini disebabkan oleh sisa ASI atau panu?

Baca Juga : Selain Imunisasi, Aktivitas Fisik Membuat Anak Tak Gampang Sakit

Dr. Srie Prihianti, Sp.KK, PhD, FINSDV, FAADV, Ketua Kelompok Studi Dermatologi Anak Indonesia (KSDAI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia - PERDOSKI, ditemui dalam acara launching Cussons Baby SensiCare di Jakarta (5/11), menjelaskan bahwa ruam susu bukan disebabkan oleh ASI.

"Sebenarnya bercak putih itu tidak ada hubungannya dengan ASi.

Salah satu tanda bayi dengan kulit sensitif yaitu timbulnya eksim (biasa disebut ruam susu), yaitu kulitnya timbul bercak putih.

Biasanya bercak putih itu karena kulit sensitifnya itu terkena pajanan matahari," ungkapnya.

Baca Juga : Terkenal Untuk Detok, Ini Manfaat Jahe yang Belum Banyak Diketahui

Selain itu, bercak putih seperti panu ini juga disebut pitiriasis alba.

Pitiriasis alba ini termasuk ke dalam jenis alergi namun lebih sering dikenal dengan dermatitis atopik.

Dikutip dari IDAI, ruam susu atau dermatitis atopik adalah radang kulit berulang yang disertai gatal pada bayi dan dan anak.

Baca Juga : Hati-hati Moms, Ini Dia Tiga Penyebab Tak Lancar Menyusui ASI

Kelainan kulit berupa bintil-bintil kemerahan, gatal, yang kemudian bila berlangsung lama (kronik), kulit menjadi kering, bersisik, luka-luka atau menebal dan menjadi kehitaman.

Penyebab dermatitis atopik memang belum diketahui pasti. Tapi biasanya terdapat faktor alergi turunan dalam keluarga.

Kelainan kulit juga dapat terjadi karena alergi, misalnya alergi terhadapat makanan (susu sapi, telur ayam, ikan laut, kacang-kacangan, dan lain-lain) atau terhadap debu, serbuk sari, dan bulu binatang.

Baca Juga : Air Minum Kemasan Berbahaya dan Membuat Bodoh Hoax! Mengandung Fluoride Benar

Eksim susu bisa terjadi karena anak juga menderita alergi sehingga ketika si ibu yang masih menyusui mengonsumsi makanan yang bisa mencetuskan alergi, bisa timbul gejala pada kulit bayi.

Orangtua dengan riwayat alergi, seperti rhinitis alergi, asma, eksim, atau biduran, dapat meningkatkan risiko timbulnya ruam akibat alergi pada anak.

Ruam dapat timbul misalnya setelah ibu mengkonsumsi makanan pemicu alergen, seperti telur, kacang-kacangan, ikan laut.

Selain itu, ruam juga dapat dicetuskan oleh suhu panas, adanya tungau, atau debu.

Untuk mencegah eksim susu, sebaiknya ibu mengetahui apakah anak punya kemungkinan alergi atau tidak.

Baca Juga : Indonesia Urutan 5 Jumlah Bayi Prematur Terbanyak di Dunia, Risiko ROP

Bakat alergi diturunkan dari salah satu atau kedua orangtuanya.

Namun, Srie menekankan bahwa ruam susu pada bayi ini bisa hilang dengan sendirinya.

"Good news nya itu bisa hilang sendiri. Untuk mencegahnya, bayi juga harus menggunakan sunscreen," tambahnya.

Baca Juga : Pijat Bayi dengan Baby Losion, Metabolisme dan Daya Tahan Tubuh Optimal

Selain menggunakan sunscreen, kebersihan kulit bayi juga harus dijaga, pastikan sprai dan sarung bantalnya dalam kondisi bersih, terutama jika anak masih sering gumoh atau muntah.

Untuk menjaga kelembaban kulitnya, gunakan sabun khusus bayi yang mengandung parfum lebih sedikit sehingga risiko bayi untuk mengalami alergi bisa ditekan. (*)