Find Us On Social Media :

Permen Renggut Nyawa Seorang Anak, Seperti ini Jumlah dan Komposisinya

permen dapat membahayakan anak

GridHEALTH.id - Beberapa waktu lalu, kembali mencuat keracunan pada anak sekolah akibat permen yang dikonsumsinya.

Seorang anak di SD Cilacap yang meninggal dunia secara misterius setalah mengonsumsi permen jelly stik.

Baca Juga : Selain Orang Dewasa, 5 Makanan Ini Bisa Naikkan Asam Lambung Anak

Belum usai dengan kabar heboh tersebut, Selasa (2/10) pukul 09.00 WIB belasan siswa SDN 01 Ngadiwarno, Kendal, dikabarkan keracunan setelah mengonsumsi permen jelly berbentuk stik di kantin sekolah.

Mereka dikabarkan mengeluh lemas, pusing dan perut mual setelah mengonsumsi permen jelly berbentuk stik saat jam istirahat.

Baca Juga : Cara Usir Bosan Menunggu Dokter, Mulai Membaca Sampai Nonton Film

Baca Juga : Yuk Rutin Konsumsi 6 Sayuran Kaya Manfaat Bagi Pertumbuhan Janin

Dilansir dari Tribunnews.com, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal, Agus Sumaryono mengatakan akan menyelidiki komposisi permen yang dimaksud para siswa.

Kabid Pengawasan Obat dan Makanan, Dinkes Kendal, dr Dhina Khameswari juga mengonfirmasi hal serupa.

Pihaknya mengatakan kalau ia sudah membawa sisa permen yang dikonsumsi belasan siswa itu untuk sample uji di laboratorium.

Baca Juga : Menu MPASI Menyehatkan, Sup Brokoli Punya Segudang Manfaat Untuk Bayi

"Permen itu memang terdaftar resmi di BPOM, namun kami akan mengujinya. Jika nanti terbukti ada zat berbahaya didalamnya maka kami akan memberi tahu itu kepada kepala BPOM," jelasnya.

Lantas pertanyaannya, benarkah permen bisa menyebabkan kematian pada anak?

Perlu dipahami, ada beberapa jenis komposisi yang terkandung di dalam sebutir permen.

Sukrosa dan glukosa

Komponen utama permen adalah gula yang dalam bahasa ilmiahnya disebut sukrosa.

Sebagian besar permen rasanya manis lantaran mengandung sukrosa atau gula pasir. Itulah mengapa permen juga disebut gula-gula.

Baca Juga : Cukupi Kebutuhan Air dengan Cukup Minum, Inilah Waktu-waktu yang Urgent Bagi Anak Untuk Minum

Sementara glukosa umumnya juga terkandung di dalam permen untuk memperbaiki tekstur permen agar terasa lembut saat dinikmati.

Sakarin atau siklamat

Sakarin atau siklamat merupakan gula buatan yang menghasilkan rasa manis yang amat sangat.

Gula buatan ini biasanya menimbulkan rasa pahit/getir di lidah penikmatnya.

Namun saat ini gula buatan tersebut sudah jarang digunakan lagi.

Asam malat atau asam sitrat

Asam organik yang ditambahkan pada permen hingga memberi rasa asam atau segar seperti jeruk, stroberi atau rasa buah lainnya.

Ketika makan permen seolah-olah kita mengonsumsi buah-buah tersebut.

Baca Juga : Skip-Care: Tren Kecantikan ala Korea Terbaru yang Mudah Diikuti

Zat pewarna

Sebagai pemikat bentuk dan warna, permen juga ditambahkan zat pewarna.

Misalnya, warna merah menggunakan erythrosin atau karmin, sedangkan warna kuning tartazin.

Baca Juga : Viral Permen Berisi Alat Kontrasepsi di Indonesia, Waspada Moms!

Zat tambahan lainnya

Kadang permen juga mengandung zat tambahan lain seperti susu.

Namun presentase kandungannya tentu kecil sekali karena biasanya memang hanya dimaksudkan sebagai pencita rasa.

Ada juga yang menggunakan ekstrak kopi, vanili, lemak nabati ataupun lemak sayuran, lecitin (zat yang banyak terdapat dalam kacang kedelai).

Baca Juga : Tidur Mendengkur Saat Hamil Ternyata Berisiko Bagi Kesehatan Janin

Ada juga permen yang mendapat tambahan zat serat, terutama serat larut air seperti gel.

Tambahan ini dimaksudkan agar permen mendatangkan rasa nikmat saat digigit.

Gel juga berasal dari sari buah dan agar-agar atau gelatin yang membuatnya terasa kenyal.

Untuk mengungkapkan bahaya tidaknya komposisi permen, para peneliti di American Chemical Society memproses angka berdasarkan LD50 untuk sukrosa.

Artinya, miligram berat bahan uji per kilogram berat badan (BB) hewan uji yang jika dikonsumsi sekaligus dapat membunuh setidaknya setengah populasi hewan uji, seperti tikus.

Baca Juga : Kasus Obesitas Semakin Banyak, Ini 5 Tanda Tubuh Mulai Kegemukan

Perhitungan ini menunjukan bahwa konsumsi 5,4 kilogram gula dapat memiliki 50/50 kemungkinan overdosis mematikan.

Hal ini setara dengan 262 permen dengan anggapan satu permen memiliki 20.000 kalori.

Selain kematian, ada pula beberapa efek negatif permen yang dapat mempengaruhi kesehatan anak.

Flu, batuk dan alergi

Dr Julie L. Wei, seorang otolaryngologist pediatrik di Rumah Sakit Anak Nemours di Orlando mengatakan salah satu gejala negatif permen ialah flu, batuk, gejala infeksi sinus, lendir berlebihan, dan sebagainya.Bahkan beberapa anak dapat didiagnosis dengan alergi.

Baca Juga : Ingin Si Kecil Jadi Anak Baik? Ajukan Pertanyaan Ini Setiap Hari

Melemahkan imun

Mikrobiom tubuh terbuat dari bakteri yang mencerna makanan, menghasilkan vitamin dan melindunginya dari kuman dan penyakit.

Namun Wei mengatakan ketika anak-anak mengkonsumsi terlalu banyak gula, hal itu dapat mengubah keseimbangan antara bakteri baik dan buruk dan sistem kekebalan mereka.

Kebiasaan makan yang buruk

Anak-anak yang suka buah, sayuran, dan makanan sehat lainnya mungkin tidak pilih-pilih makanan.

Baca Juga : Penelitian Medis Baru, Ternyata Berolah Raga dapat Menunda Alzheimer

Akan tetapi ketika mereka terlalu banyak mengonsumsi gula makan mereka bisa merasakan sakit perut dan nafsu makan yang buruk.