Find Us On Social Media :

Cinta Disebut Bisa Ubah Tubuh Perempuan, Ini Hal Lain yang Akan Berubah Ketika Seseorang Jatuh Cinta

Perubahan pada tubuh ketia jatuh cinta

GridHEALTH.id - Jatuh cinta merupakan salah satu perasaan alamiah yang bisa membuat seseorang benar-benar bahagia.

Ternyata, jatuh cinta mempunyai dampak tersendiri bagi yang sedang merasakannya, terlebih perempuan.

Para ilmuwan mengklaim telah menemukan bahwa jatuh cinta, terutama bagi perempuan, bisa menyebabkan munculnya protein tertentu.

Baca Juga : 4 Gaya Bercinta yang Diam-diam Disukai Wanita, Pria Wajib Tahu

“Jatuh cinta tak hanya diiringi oleh perubahan psikologis, tapi juga perubahan fisiologis,” ujar para peneliri dari UCLA, menurut The Sunday Times yang dilansir Suar.ID.

Para ilmuwan telah mengambil sampel darah dari 47 perempuan muda yang jatuh cinta.

Mereka menemukan, tubuh perempuan itu memproduksi interferon, terutama alfa dan beta, protein yang biasanya digunakan untuk melawan virus.

Senyawa interferon adalah bagian dari system imum non-spesifik dan senyawa tersebut akan terinduksi pada tahap awal infeksi virus.

Baca Juga : Flek Hitam di Wajah Membandel? Ini Solusi Mudah untuk Menghilangkannya

Pada saat rangsangan atau stimulus biologis terjadi, sel yang memproduksi interferon akan mengeluarkannya ke lingkungan.

Sehingga interferon dapat berikatan dengan reseptor sel target dan menginduksi transkripsi dari 20-30 gen pada sel target lalu menghasilkan keadaaan anti-virus pada sel target.

Aktivasi protein interferon terkadang dapat menimbulkan kematian sel yang dapat mencegah infeksi lebih lanjut pada sel.

Namun penelitian di atas hanya berlaku untuk perempuan. Sedangkan untuk perempuan maupun lelaki, jatuh cinta mempunyai efek tersendiri pada otak mereka.

Baca Juga : Bikin Iri, Perangi Kegemukan Turki Dirikan Pusat Obesitas di Seluruh Negeri, Gratis Buat Pasien

Hal yang Terjadi Pada Otak Jika Sedang Jatuh Cinta

Berikut 6 hal 'aneh tapi nyata' yang terjadi pada otak ketika kita jatuh cinta, yang dilansir dari Huffington Post.

1. Hormon utama mengalir dengan cepat

Saat pertama kali jatuh cinta, kita mengalami aliran hormon ke otak, termasuk oksitosin atau "hormon cinta" , "hormon kesenangan" yaitu dopamin dan hormon seks seperti estrogen serta testosteron.

Baca Juga : Begini Cara Menghilangkan Fibroma dan Kutil di Kulit Tanpa Operasi

Hormon lain, seperti adrenalin, membuat jantung berdetak lebih cepat.

Masuknya hormon ini memainkan peran utama dalam perasaan intens seperti kegembiraan, ketertarikan, dan euforia.

2. Membuat kecanduan

Kita tahu bahwa jatuh cinta dapat menyebabkan kita sangat mengidamkan yang akhirnya memunculkan rasa obsesif, dan juga keinginan untuk menghabiskan setiap saat bersama pasangan.

Baca Juga : Oligohidramnion, Cairan Ketuban Sedikit yang Menyebabkan Komplikasi

Kedengarannya seperti kecanduan? Ya karena kita sedang jatuh cinta.

Penelitian neuroscience telah menunjukkan, cinta secara harfiah seperti obat, "Jatuh cinta mengaktifkan sistem yang sama di otak seperti kecanduan kokain".

3. Cinta mengaktifkan sistem opioid

Opioid adalah salah satu obat pereda rasa sakit yang banyak digunakan dalam dunia kedokteran.

Namun, sama seperti obat lainnya, opioid tidak bisa digunakan sembarangan.

Cinta dan ketertarikan romantis dapat mengaktifkan sistem opioid otak, seperti heroin dan pembunuh rasa sakit opioid.

Baca Juga : Halo Wanita, Ingin Orgasme Lebih Sering dan Lama? Ini Caranya!

Ini merupakan bagian dari otak yang termasuk dalam efek "menyukai" sesuatu .

Para ilmuwan telah menyarankan bahwa sistem ini mungkin telah berevolusi untuk membantu kita memilih pasangan terbaik dengan menimbulkan perasaan bermanfaat ketika kita melihat calon pasangan itu.

4. Cinta dapat mengubah fokus

Siapa pun yang sedang jatuh cinta tahu, sedang kasmaran dengan seseorang bisa sangat mengganggu, dan sekarang kita mengerti sebabnya.

Baca Juga : Inilah 5 Ciri-ciri Wanita yang Berisiko Terkena Kanker Serviks!

Ahli saraf telah menghubungkan cinta yang penuh gairah dengan perubahan intens dalam emosi dan perhatian, serta berkurangnya kontrol kognitif, artinya kita menjadi kurang mampu mengendalikan perhatian atau fokus dari dalam diri kita.

5. Berbagai tahap cinta dapat mengubah aktivitas otak secara brbeda

Sebuah studi yang diterbitkan tahun lalu dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience menemukan bahwa pemindaian MRI dapat digunakan secara akurat unutk menentukan tahap hubungan seseorang berdasarkan aktivitas otak mereka.

Baca Juga : Ingin Tetap Gaya Meski Sering Naik Ojek Online? Ini Dia Tipsnya

6. Cinta bisa masuk ke otak dan tinggal di sana seumur hidup

Sebuah studi 2011 menemukan kegiatan serupa di daerah otak tertentu di antara pasangan yang sudah lama menikah dan di antara pasangan yang baru saja jatuh cinta.

Para peneliti menyarankan bahwa wilayah otak ini mungkin memberikan petunjuk tentang bagaimana beberapa pasangan tetap saling mencintai selama beberapa dekade.  (*)