Find Us On Social Media :

Kreatinin Tinggi Bisa Merusak Ginjal, Ini 5 Tips Cara Menurunkan

Jika hasil uji kreatinin tergolong tinggi, tidak selalu berarti bahwa fungsi ginjal sedang terganggu. Sebabnya, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan jumlah kreatinin dalam tubuh untuk sementara waktu.

GridHEALTH.id- Kreatinin adalah produk limbah kimia hasil metabolisme otot yang digunakan selama kontraksi. Kreatinin dihasilkan oleh kreatin, yakni sebuah molekul penting dalam otot yang bertugas dalam memproduksi energi.

Sebelum dikeluarkan dari tubuh melalui urine, kreatin harus disaring terlebih dahulu oleh ginjal. Namun, ginjal tidak selalu dalam kondisi prima untuk melaksanakan tugasnya.

Baca Juga : Agar Tidak Keliru, Kenali Ciri Sakit Pinggang Karena Gangguan Ginjal

Jika ini terjadi, maka lama-lama kadar kreatinin bisa meningkat dan menumpuk dalam darah yang memicu munculnya berbagai masalah dalam tubuh.

Itu sebabnya diperlukan uji kreatinin guna memastikan jumlah kreatinin dalam darah, sekaligus menunjukkan seberapa baik kerja ginjal khususnya laju filtrasi glomerulus (GFR) dalam menyaring zat-zat sisa di tubuh.

Penilaian GFR ini dapat dijadikan indikator dalam mengukur fungsi ginjal secara keseluruhan.

Pemantauan kadar kreatinin melalui tes, apakah dengan menggunakan sampel darah atau urine, juga berguna sebagai tolak ukur yang penting untuk mendiagnosis adanya penyakit ginjal kronis ataupun gangguan lainnya pada ginjal.

Sebab tidak semua orang menunjukkan tanda dan gejala penyakit ginjal.

Baca Juga : Hasil Studi, Bakar Lemak Sambil Tidur Ternyata Bisa, Begini Caranya

Pengukuran tes kreatinin bisa dikatakan sebagai cerminan dari proses metabolisme tubuh secara umum. Oleh karena massa otot tubuh cenderung sama setiap harinya, maka kadar kreatinin juga relatif sama dan tidak berubah.