Selain itu, pembengkakan ginjal atau disebut hidronefrosis yang menyebabkan ginjal gagal mengalirkan urine menuju kandung kemih, juga bisa membuat kadar kreatinin tinggi.
Pembengkakan ginjal biasanya terjadi akibat saluran kemih tersumbat seperti karena prostat yang membesar atau adanya batu ginjal. Akhirnya, fungsi ginjal terganggu dan membuat urine mengalir kembali ke ginjal.
Baca Juga : Sedang Tren Meski Kontroversial, Darah Donor Untuk Suntik Awet Muda
Dehidrasi berat juga bisa menjadi salah satu faktor risiko penyebab masalah ginjal, yang akan memengaruhi kadar kreatinin tubuh.
Di samping itu, olahraga yang terlalu keras dalam waktu lama akan memicu produksi energi berlebih dalam otot. Secara tidak langsung, kemudian akan meningkatkan massa otot dan jumlah kreatinin. Kadar kreatinin baru akan kembali normal dalam waktu beberapa jam usai berolahraga.
Perlu diingat, fungsi ginjal yang rusak bukanlah masalah sepele. Penting untuk senantiasa melakukan pengendalikan pada hal-hal yang bisa semakin merusak ginjal.
Perawatan yang tepat setidaknya mampu mencegah kerusakan ginjal lebih lanjut. Salah satunya menjaga kadar kreatinin tetap pada level normal.
Baca Juga : Catat, Ini 7 Hal Tidak Boleh Dilakukan Pada Bayi Baru Lahir!
Mengingat begitu pentingnya menjaga kadar kreatinin tetap normal, kita diharuskan untuk melakukan pengobatan sebagai cara menurunkan kreatinin yang tinggi.