Kelenjar ini bisa memfasilitasi transportasi racun dan zat kimia dari luar ke bagian dalam tubuh, terutama payudara. Jadi tidak mengherankan bahwa pencabutan atau mencukur bulu ketiak selalu dihubung-hubungkan dengan kanker payudara.
Baca Juga : Agar Tidak Keliru, Kenali Ciri Sakit Pinggang Karena Gangguan Ginjal
Selain payudara, kemungkinan racun dari luar tubuh juga masuk ke bagian tubuh lainnya seperti paru-paru, jantung, dan otak. Berdasarkan buku Dr Bruce Perry berjudul "Why do we have body hair?” Science World, yang diterbitkan September 2000, dijelaskan sebenarnya fungsi bulu ketiak itu sama dengan rambut kemaluan yaitu sebagai daya tarik seksual. Penjelasan bulu ketiak sebagai daya tarik seksual karena folikel rambut hampir selalu berdekatan dengan kelenjar yang menghasilkan feromon, yaitu bundel molekul yang diproduksi oleh tubuh sebagai sinyal kimia untuk menarik pasangan seks. Jadi sebenarnya, bulu ketiak tidak akan bermasalah dan justru menjadi daya tarik untuk lawan jenis, dengan syarat kebersihan dan kehigienisan daerah sekitar ketiak dijaga dengan baik.
Masalahnya, mengapa ketiak bisa berbau? Ini disebabkan tubuh menghasilkan keringat dari kelenjar apokrin yang terdapat di ketiak. Kelenjar ini mengandung asam lemak jenuh dengan cairan lebih kental dan berminyak.
Baca Juga : Ini Dia 4 Kebiasaan Sepele Yang Bisa Bikin Pernikahan Bubar, Catat !
Sebenarnya cairan yang dihasilkan oleh kelenjar apokrin hanya berbau lemak, tapi karena di setiap helai bulu ketiak mengandung bakteri yang berperan dalam proses pembusukan, akibatnya jika tidak dijaga kebersihannya bisa menimbulkan bau badan bau.
Pada perempuan, aktivitas kelenjar ini akan mulai menghilang setelah menopause.