Find Us On Social Media :

Cara Memberikan Obat Pada Bayi, Trik Anti Tersedak dan Trauma

Memberikan obat pada bayi ada caranya, bukan dari depan

GridHEALTH.id - Seperti dijelaskan dr. Mulya Rahma Karyanti, SpA., MD. dari Bunda Margonda Hospital, Depok, rambu-rambu pemberian obat harus diperhatikan benar.

Tujuannya agar bayi tak benci obat. Juga tak terjadi masalah yang lebih rumit dan membahayakan nyawanya, tersedak.

Berikut cara dan trik memberikan obat kepada bayi menurut Mulya:

Baca Juga : Imunomodulator Bukan Vitamin Tapi Obat, Efeknya Keseimbangan Sel Limfosit Bisa Terganggu

1. Hindari pemaksaan.

Memaksa bayi minum obat (dengan cara memeganginya agar tidak meronta) hanya akan menimbulkan trauma.

Buntutnya kelak ia justru makin sulit bila harus minum obat. Pemaksaan juga bisa membuatnya menangis sehingga meningkatkan risiko tersedak.

Teknik memencet hidung bayi agar ia mau membuka mulut, juga tidak disarankan.

Bayi, terutama di bawah 4 bulan, belum pandai menelan sehingga asupan yang masuk (termasuk obat) akan diterima dengan mekanisme isap.

Memencet hidungnya berbahaya karena dikhawatirkan akan menyebabkan obat masuk ke paru-paru.

Baca Juga : Tak Diduga, Kentang Mampu Obati Diabetes dan Hancurkan Sel Kanker

2. Jangan membohongi.

Misalnya, dengan mengatakan bahwa obat rasanya manis padahal sebenarnya pahit. Bayi itu cerdas dan memiliki daya ingat yang tajam lo. Ketimbang membohongi, beri penjelasan (meski kemampuan berkomunikasinya masih terbatas) bahwa obat ini dapat menyembuhkan penyakitnya sehingga ia dapat bermain kembali.

Cobalah mencari cara yang menyenangkan agar bayi tertarik minum obat. Contoh, dengan mengandaikan sendok obat sebagai pesawat yang siap masuk ke dalam mulutnya.

Ketika sendok digerakkan menuju mulut, iringi dengan suara yang menirukan bunyi pesawat.

Baca Juga : Buah Bit Obat Demam Berdarah, Tapi Hati-hati Mengonsumsinya Karena Bisa Menimbulkan 8 Masalah Kesehatan Ini

3. Gunakan alat bantu.

Ada beragam alat bantu untuk meminumkan obat pada bayi, seperti pipet, sendok takar, atau sepuit (tanpa jarum suntik, tentunya).

Alat-alat ini memiliki keuntungan dan kerugian masing-masing.

Sendok takar, umpamanya, agak sulit digunakan untuk bayi mengingat bila ia meronta risiko obat tersebut tumpah lebih besar.

Nah, menggunakan pipet memang lebih mudah, namun pilih yang berbahan plastik. Pipet berbahan beling atau gelas rawan pecah.

Pilih juga pipet yang ukurannya jelas terlihat sehingga bisa dipakai sebagai alat takar yang pas.

 Baca Juga : 6 Warga Dompu NTB Meninggal Karena Digigit Anjing, Ini Bahayanya Penyakit Rabies!

Saat meminumkan obat pada bayi, jaga agar pipet tidak mengenai mulutnya (agar tidak terkena bakteri). Beberapa pipet sekaligus berfungsi sebagai tutup obat.

Sebagai langkah antisipasi, setiap kali habis digunakan, cucilah pipet dan rendam dalam air mendidih selama 10 menit, keringkan kemudian baru tutupkan kembali pada tempatnya.

Sementara keuntungan sepuit adalah takarannya yang jelas dan mudah digunakan.

Bila bayi menyukai minum obat dengan sepuit, jangan lupa meminta dokter membuatkan resep karena sepuit tidak bisa dibeli bebas.

Cara lain meminumkan obat pada bayi adalah dengan menggunakan botol dotnya.

Campur obat dengan air gula lalu masukkan ke dalam botol dot si kecil. Sebaiknya air jangan terlalu banyak, takarannya kira-kira cukup untuk melarutkan obat saja.

Baca Juga : Ratna Galih Hengkang Dari Sinetron Cinta Yang Hilang Setelah Tahu Sedang Hamil Anak Kembar Tak Identik

Misal, 1 bungkus puyer atau 1 sendok teh obat sirop dengan 5-10 cc air. Kocok atau aduk terlebih dahulu hingga tercampur merata sebelum diberikan kepada bayi.

4. Posisikan tegak.

Posisi terbaik saat bayi diberi obat adalah tegak (dengan posisi bayi duduk di pangkuan ibu). Pada posisi ini orangtua akan lebih mudah memasukkan obat sekaligus meminimalkan risiko tersedak pada bayi.

5. Masukkan obat lewat samping mulut.

Hindari meletakkan obat di tengah-tengah atau pada sumbu mulut karena kemungkinan besar akan masuk ke dalam saluran pernapasannya.

Alternatif terbaik dengan memasukkan obat di kantong pipi bagian dalam sebelah kanan atau kiri (dengan pipet/sendok takar).

Baca Juga : Lady Gaga Borong Grammy Awards 2019 Ditengah Penderitaan Sindrom Fibromyalgia, Ini Gejalanya

Tempat-tempat ini jauh lebih aman karena dipastikan obat tidak akan masuk ke jalan napas.

6. Berikan obat sebelum makan.

Bila bayi memiliki kecenderungan sering muntah, sebaiknya obat diberikan 1/2 jam sebelum makan.

Umumnya kondisi perut yang kosong tidak akan memicunya untuk muntah.

Sebaliknya, obat yang diberikan di saat bayi kekenyangan berpotensi merangsang bayi untuk memuntahkan makanan. Tak perlu khawatir, obat untuk bayi umumnya aman dimakan sebelum makan.