GridHEALTH.id - Pneumonia adalah infeksi paru-paru yang bisa ringan atau sangat parah hingga harus dirawat rumah sakit.
Melansir WebMD, itu terjadi jika infeksi menyebabkan kantung udara paru-paru (alveoli) mengandung cairan atau nanah.
Siapa pun dapat terkena infeksi paru-paru ini, tetapi bayi di bawah 2 tahun dan orang tua di atas 65 memiliki peluang tertinggi.
Sebab sistem kekebalan tubuh mereka mungkin tidak cukup kuat untuk melawannya.
Seseorang bisa terkena pneumonia di satu atau kedua paru-paru.
Jika pneumonia Anda disebabkan oleh bakteri atau virus, bisa jadi akan menular ke orang lain.
Ada banyak hal yang dapat menyebabkan seseorang mengidap infeksi paru-paru atau pneumonia, salah satunya adalah kebiasaan mengupil.
Siapa sangka, kebiasaan sepele ini justru berdampak mengerikan jika dilakukan terlalu sering.
Melansir dari Intisari, penelitian terbaru memperingatkan bahwa mengupil bisa menyebarkan bakteri berbahaya yang menyebabkan pneumonia.
Penelitian yang dipublikasikan di European Respiratory Journal adalah yang pertama kali menunjukkan bahwa penularan pneumonia dapat melalui kontak antara hidung dengan tangan.
Untuk itu, para ahli menyarankan kepada orangtua agar menjaga kebersihan mainan dan tangan anak-anak mereka.
Baca Juga : 6 Warga Dompu NTB Meninggal Karena Digigit Anjing, Ini Bahayanya Penyakit Rabies!
Hal itu bertujuan untuk membantu melindungi anak-anak dan menghindari penyebaran bakteri.
Peneliti utama Dr. Victoria Connor, seorang peneliti klinis di Liverpool Hospital, mengatakan bahwa infeksi pneumokokus adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia dan penyebab 1,3 juta kematian pada anak-anak di bawah lima tahun setiap tahunnya.
Memiliki pemahaman tentang bagaimana bakteri menyebar akan memungkinkan penanganan yang lebih baik agar penularan dapat dikurangi, sehingga ada pencegahan infeksi pneumokokus yang lebih besar.
Para peneliti menemukan bahwa bakteri dapat berpindah dari tangan ke hidung.
Penularan itu bisa terjadi dengan saat orang-orang mengupil, atau menggosokkan hidung dengan punggung tangan mereka.
Connor mengatakan bahwa mungkin tidak realistis untuk meminta anak berhenti mengupil atau menggosok hidung mereka.
Baca Juga : Tangan Gemetar Bisa Jadi Anda Sedang Alami Hal Ini, Tidak Selalu Gejala Penyakit Parkinson,
"Ini mungkin tidak realistis membuat anak berhenti menggosok atau menyentuh hidung mereka," tutur Connor.
Kehadiran bakteri juga kadang-kadang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak-anak dan dapat mengurangi peluang mereka terkena penyakit di kemudian hari.
Sehingga tidak jelas apakah benar-benar mengurangi penyebaran pneumokokus pada anak-anak adalah hal terbaik.
"Selain itu, kehadiran bakteri terkadang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh anak-anak dan mengurangi peluang mereka tertular penyakit di kemudian hari," sambungnya.
Tapi untuk orangtua, karena penelitian ini menunjukkan bahwa tangan cenderung menyebarkan pnemumokokus (radang paru-paru), ini mungkin penting ketika anak-anak melakukan kontak dengan orang dewasa ketika sistem kekebalan tubuh mereka sedang turun.
Dalam situasi ini, memastikan kebersihan tangan dan mainan atau benda lain mungkin akan mengurangi risiko terkena infeksi pneumokokus seperti pneumonia.
Profesor Tobias Welte, Presiden European Respiratory Society menambahkan, "Studi percontohan ini adalah yang pertama untuk mengkonfirmasi bahwa bakteri pneumokokus dapat menyebar melalui kontak langsung, bukan hanya melalui pernapasan pada bakteri di udara."
Baca Juga : Syahrini dan Reino Barack Dikabarkan Akan Menikah Akhir Bulan, Ini Rangkaian Tes Kesehatan Calon Pengantin
Infeksi paru ini sebenarnya bisa disembuhkan secara total dengan pengobatan adekuat.
Tetapi, menurut anggota UKK Respirologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Bambang Supriyatno sepert yang dilansir dari Kompas.com, jika tidak menjaga diri dari faktor risikonya, seseorang bisa terkena pneumonia lagi.
"Pneumonia bukan seperti cacar air yang setelah sembuh, hampir tidak mungkin terkena lagi. Selama faktor-faktor risiko masih ada, pneumonia bisa dialami kembali," tutur guru besar ilmu kesehatan anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/RSCM ini.
Bambang menjelaskan, pneumonia bukan seperti penyakit asma yang kambuhan, dan pengobatan adekuat dapat membuat penyakit tersebut sembuh total.
"Jika pengobatannya cocok, etiologi kuman dan antibiotiknya cocok, gizi anak diperbaiki maka bisa sembuh seratus persen," paparnya.
Dan penderita tidak akan terkena penyakit ini lagi jika mereka menjaga pola hidup.
"Kalau sudah sembuh, tapi tetap merokok, atau ada anggota keluarga lain yang merokok di dalam rumah, maka tidak heran bisa berulang kembali," pungkasnya.
Baca Juga : Bukan Sembarang Vitamin, Dewi Perssik Mengaku Beri Suaminya 'Goyangan' Agar Tetap Bugar & Fit!