Find Us On Social Media :

Jaga Kesehatan Mata Dari Penyakit Mata yang Sering Dialami Anak dan Dewasa

Mata sehat terhindar dari penyakit mata yang biasa dialami sehari-hari.

GridHEALTH.id – Kesehatan mata adalah penting dan utama. Tapi penyakit mata kerap menghantui kita semua, juga anak.

Penyakit mata banyak sekali, mulai dari yang ringan hingga yang berat.

Nah, berikut ini adalah aneka penyakit mata yang kerap di alami oleh anak dan dewasa sehari-hari, seperti dipaparkan oleh dr. Gusti G. Suardana, Sp.M., dari Jakarta Eye Center.

Baca Juga : Sakit Mata Dapat Menular Karena Melihat Mata Penderitanya, Benarkah?

1. Mata perih

Penyakit atau gangguan mata perih bisa dialami dewasa dan anak kapan saja. Tapi paling besar kemungkinannya di tempat, seperti di luar ruangan.

Karena di luar ruangan kita riskan terpapar debu, pasir, atau partikel kecil lainnya.

Mata perih juga dapat dialami anak yang terlalu lama beraktivitas di dalam ruangan seperti menonton teve, bermain game, membaca, bekerja di depan layar monitor, dengan kondisi pencahayaan kurang atau terlalu terang.

Cara mengatasi mata perih ini adalah dengan mengistirahatkan mata. Melihat dedaunan yang hijau, pemandangan indah, atau tidur.

Baca Juga : Keponakan Kareena Kapoor Curi Perhatian, 6 Makanan Ini Kunci Utama Bayi Bermata Indah

Waspada jika, mata perih disertai merah dan belekan. Ada kemungkinan bibit penyakit telah "mampir". Segera periksakan ke dokter mata untuk pemeriksaan lebih lanjut.

2. Mata merah

Sebagian besar gangguan mata merah tidak berbahaya. Ada banyak hal yang dapat menyebabkan mata menjadi merah, di antaranya kurang tidur, bermain di depan komputer terlalu lama, terkena angin dan debu, sabun, kelilipan, dan lain-lain.

Jadi, tidak selamanya mata merah disebabkan oleh penyakit mata (konjungtivitis).

Mata merah ini umumnya akan memudar seiring dengan pertambahan waktu, tidak menimbulkan belekan, tidak membengkak, dan dapat mereda sendiri setelah beristirahat.

Waspada jika, beberapa anggota keluarga, tetangga, atau teman menderita penyakit mata merah.

Baca Juga : Fakta, Gangguan Mata Bisa Dicegah Dengan Makan 1 Jeruk Setiap Hari

Itu bisa menjadi indikasi penyakit mata merah sudah jadi wabah.

Hati-hati juga jika mata merah itu diiringi rasa gatal, ada rasa yang mengganjal, mengeluarkan air mata, dan semakin lama warna merah pada mata semakin bertambah.

Juga jika disertai dengan pembengkakan, mata rapat dan banyak kotoran mata seusai terbangun. Ini menjadi indikasi penyakit mata merah atau konjungtivitis.

Pengobatan mata merah ini tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan harus dengan bantuan dokter. Penyebabnya bisa karena bakteri, jamur, atau bahkan reaksi alergi.

Baca Juga : Sering Alami Mata Merah? Kenali 5 Tanda-tanda dan Pecegahannya

Baca Juga : Sembuh dari Kanker Payudara, Rima Melati Rutin Konsumsi Jus Buah Ini Agar Tidak Kambuh Lagi! 

3. Mata gatal

Mata gatal bisa diakibatkan oleh beberapa hal. Bisa karena mata kemasukan debu atau partikel lain. Bisa juga karena alergi.

Ada cara untuk mengetahui, apakah mata gatal disebabkan gangguan alergi seperti alergi debu, alergi angin, sinar matahari, dan lain-lain.

Salah satunya dengan membalikkan mata, saat gatal biasanya terlihat bintil-bintil kecil pada mata. K

arena itu, gunakan kacamata sebagai pelindung setiap beraktivitas di luar ruangan. Ketahui juga pemicu reaksi alergi lainnya seperti makanan atau minuman.

Baca Juga : Ibu Ani Yudhoyono Derita Kanker Darah, Ini Mitos dan Fakta Penyakitnya

4. Mata belekan

Mata belekan bisa terjadi karena beberapa hal seperti terkena debu dan lelah.

Jika ini terjadi, belekan biasanya sedikit dan akan hilang dengan sendirinya.

Waspada jika, Jika jumlah kotoran mata sangat banyak. Semakin hari kotoran mata semakin banyak dan lengket. Pun disertai perih dan gatal.

Ini merupakan tanda penyakit mata radang konjungtivitis. Jumlah kotoran mata akan lebih banyak sewaktu bangun pagi karena semalaman kelopak mata tertutup.

Baca Juga : Bayi Alami Spina Bifida Dikeluarkan dari Rahim, Dioperasi, Lalu Dimasukkan Lagi

Dengan demikian, suhu mata sama dengan suhu badan. Padahal, biasanya suhu mata lebih rendah karena penguapan air mata.

Ini jelas menjadi tempat yang menyenangkan untuk berkembangbiaknya kuman, sehingga menimbulkan peradangan lebih berat. (*)