GridHEALTH.id - Diabetes retinopati pada mata bisa menyerang siapa saja. Khususnya bagi mereka yang mengidap diabetes tipe 1 dan juga diabetes tipe 2.
Baca Juga : Ginjal Bocor Paling Ditakuti Penderita Diabetes, Waspadai Gejalanya
Diabetes mata yang umum terjadi adalah diabetes retinopati, yaitu yang menyerang area retina dan dapat sebabkan pembuluh darah pada area retina pecah.
Penyebab kebutaan bisa dari berbagai kondisi, tapi sering kali ia disebabkan oleh penyakit atau gangguan mata tertentu, termasuk diabetes retinopati ini.
Pada mata normal, cahaya yang masuk ke mata melalui kornea dan lensa akan difokuskan oleh iris sehingga membentuk gambar.
Cahaya tersebut lalu diproyeksikan ke dinding belakang mata, di mana hal itu dirasakan oleh jutaan ujung saraf kecil yang membentuk retina.
Dari sini, retina menerjemahkan gambar menjadi rangsangan saraf yang diteruskan ke otak melalui saraf optik.
Baca Juga : Kenali Kondisi Milia yang Rentan Dialami oleh Bayi Baru Lahir
Ketika salah satu dari bagian mata ini rusak, baik karena sakit atau cedera, kebutaan dapat terjadi
Atau terjadi ketika kerusakan sistemik yang disebabkan oleh diabetes mulai memengaruhi retina.
Secara khusus, pembuluh darah yang memberi nutrisi retina dapat terpengaruh secara negatif oleh diabetes, sehingga menyebabkan kebutaan akibat perdarahan dan kerusakan pada retina.
Baca Juga : Tidur Nyenyak Tanpa Perlu Obat, 6 Cara Ini Dapat Mengatasi Insomnia!
Pengobatan terbaik untuk diabetes retinopati ialah dengan mengontrol diabetes lebih ketat. Jika penyakit ini lebih parah, maka pasien dapat menjalani operasi untuk melindungi mata mereka.
Sebetulnya kondisi ini memiliki beberapa gejala. Biasanya gejala itu tidak terlihat pada tahap awal.
Melansir laman American Academy of Opthalmology (AAO) telah mencantumkan beberapa gejala yang dapat terlihat saat kondisi diabetes retinopati mulai muncul;
- Meningkatnya jumlah air mata yang keluar tanpa sebab
- Pandangan kabur
- Penglihatan yang seringkali berubah dari buram menjadi jernih atau sebaliknya, berganti-ganti
- Area/bidang kosong atau gelap di bidang penglihatan
- Penglihatan malam yang buruk
- Pada kasus yang sudah terlambat, terjadi kehilangan penglihatan
Baca Juga : Obat Tidur Bikin Kecanduan, Ini Solusinya Kalau Tak Bisa Tidur
Penting untuk diingat, bahwa diabetes retinopati memang dapat memengaruhi mata. Namun, tidak selalu diabetes akan menyebabkan mengalami diabetes retinopati.
Jika kadar gula darah berubah dengan cepat, hal ini bisa memengaruhi bentuk lensa mata. Akibatnya, dapat menyebabkan penglihatan kabur yang dapat kembali normal saat gula darah stabil.
Baca Juga : Ibu Ani Yudhoyono Derita Kanker Darah, Ini Mitos dan Fakta Penyakitnya
Yang paling baik menghindari diabetes retinopati adalah menjaga kadar gula darah pada level stabil, apalagi bagi yang sudah mempunyai diabetes, agar tidak terjadi gangguan pada mata.
Lakukan pemeriksaan mata secara berkala, setidaknya 6 bulan sekali, bagi penderita diabetes ataupun bukan penderita.(*)