GridHEALTH.id - Saat berkonsultasi dengan dokter atau saat membaca bacaan kesehatan, kita sering mengernyitkan dahi.
Ada begitu banyak istilah medis yang digunakan, baik saat pemeriksaan maupun menegakkan diagnosis.
Baca Juga : Marion Jola Akui Buka Jaket di Panggung Pensi SMA, Ini Alasan Medisnya
Semoga kamus kecil ini bisa memberi manfaat bagi kita, para orangtua selaku kalangan awam.
Pemeriksaan Barium
Merupakan pemeriksaan saluran pencernaan secara radiologis.
Sebelum menjalani pemeriksaan ini, pasien akan diminta minum barium sulfat sebagai medium kontras. Atau disiasati dengan menggunakan makanan berlapis barium.
Nah, perjalanan barium di dalam saluran cerna inilah yang akan terus dipantau melalui fluoroskopi (teknik rontgen berkesinambungan yang memungkinkan barium diamati/difilmkan).
Baca Juga : Penelitian Medis Baru, Ternyata Berolahraga dapat Menunda Alzheimer
Dari pemeriksaan ini dokter bisa mengetahui secara pasti lokasi dan bagaimana kondisi selaput kerongkongan (mungkin saja sebagian kerongkongan tersumbat oleh jaringan fibrosa), diverticulum zenker (kantong kerongkongan), erosi dan ulkus, varises kerongkongan, serta kemungkinan adanya tumor.
Baca Juga : Alami Depresi, Justin Bieber Rajin Olahraga Setelah Menikahi Hailey Baldwin
Uji Bernstein (tes perfusi asam kerongkongan)
Pada pemeriksaan ini sejumlah kecil asam dimasukkan ke dalam kerongkongan melalui sebuah selang nasogastrik.
Pemeriksaan ini digunakan untuk menentukan adanya peradangan kerongkongan/esofagitis.
Selain untuk mengetahui apakah nyeri dada yang dirasakan disebabkan oleh iritasi kerongkongan akibat asam.
Baca Juga : Sex In The Water, Teknik Bercinta Mengasyikan dan Aman Menurut Medis
CT Scan
Pemeriksaan ini menggunakan alat imaging berbasis sinar X.
Awalnya, pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui kelainan-kelainan pada otak.
Namun dalam perkembangannya pemeriksaan ini juga bisa dimanfaatkan untuk mendeteksi kelainan-kelainan di seluruh tubuh.
CT Scan memungkinkan kalangan medis untuk mendeteksi aneka penyakit dan gangguan yang tidak "terbaca" bila menggunakan imaging konvensional.
Baca Juga : Kebakaran Hutan di Riau, Dampaknya Mulai Gangguan Pernapasan Hingga Cacat Janin
Endoskopi
Endoskopi adalah pemeriksaan dalam dengan menggunakan selang/tabung serat optik yang disebut endoskop.
Alat yang berukuran sekitar 0,6-1,25 cm dengan kisaran panjang 30-150 cm ini akan dimasukkan melalui mulut untuk memeriksa kerongkongan (esofagoskopi), lambung (gastroskopi) maupun usus halus (endoskopi saluran pencernaan atas).
Selain itu, endoskop pun bisa dimasukkan ke dalam tubuh melalui anus untuk pemeriksaan rektum dan usus besar bagian bawah (sigmoidoskopi) maupun keseluruhan usus besar (kolonoskopi).
Sistem video serat-optik memungkinkan endoskop sedemikian fleksibel menjalankan fungsinya sebagai sumber cahaya dan sistem penglihatan.
Baca Juga : Werewolf Syndrome, Kisah Bocah Langka di India yang Tubuhnya Dipenuhi Rambut
Malah ada juga endoskop yang dilengkapi dengan sebuah penjepit kecil untuk mengangkat contoh jaringan sekaligus sebuah alat yang bekerja secara elektrik menghancurkan jaringan abnormal.
Bukan cuma itu. Endoskop bisa juga digunakan untuk pengobatan.
Berbagai alat yang berbeda bisa dimasukkan melalui sebuah saluran kecil di dalam endoskop.
Di antaranya elektrokauter yang bisa digunakan untuk menutup pembuluh darah dan menghentikan perdarahan. Atau untuk mengangkat pertumbuhan yang masih tergolong kecil.
Semoga kamus kecil istilah medis ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita semua. (*)