Find Us On Social Media :

Obat Pengencer Darah Tidak Boleh Diminum Sembarangan, Ini Risikonya

Obat pengencer darah berguna mencegah penggumpalan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, hingga gagal jantung.

Jika kita melewatkan satu dosis maka segeralah dikonsumsi ketika ingat, namun jika tidak ingat hingga dosis berikutnya maka kita tidak perlu menggandakan dosis.

Baca Juga : Sedang Tren Meski Kontroversial, Darah Donor Untuk Suntik Awet Muda

Sayangnya, banyak pasien yang tidak tahu apa saja ketentuan yang sebaiknya dilakukan dan dijalani ketika menggunakan obat pengencer darah ini.

Padahal, hal-hal tersebut cukup penting untuk diketahui karena dapat memengaruhi kerja obat maupun kesehatan tubuh.

Maka dari itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan obat ini, yaitu;

1. Risiko Perdarahan

Tentu tujuan obat pengencer darah adalah untuk mengencerkan darah. Terdapat beberapa efek samping yang berhubungan dengan obat pengencer darah, baik antikoagulan maupun antiplatelet. Di antaranya luka pada lambung dan feses berwarna kehitaman.

Kita perlu segera berkonsultasi dengan dokter ketika mengalami kondisi seperti perdarahan saat menstruasi yang lebih banyak dari biasanya, urine yang keluar berwarna merah atau cokelat, serta kotoran atau feses berwarna merah.

Hati-hati juga bila terjadi perdarahan pada gusi atau hidung yang tidak dapat segera dihentikan, batuk yang mengeluarkan darah dan muntah darah. 

Bila tubuh terus menerus merasa lelah disertai kepala pusing dan nyeri perut berlebihan juga ada baiknya segera ke dokter karena kondisi ini biasanya merupakan dampak dari obat pengencer darah.

Baca Juga : Mengungkap Resep Panjang Umur dari Penduduk 5 Negara, Mudah Ditiru !

2. Setop minum sebelum tindakan operasi

Selain itu, obat pengencer darah harus disetop jika pasien akan menjalani prosedur tindakan medis seperti, cabut gigi, operasi kecil, biopsi, dan lainnya. Jika obat tidak disetop, maka akan terjadi perdarahan.