Find Us On Social Media :

Obat Pengencer Darah Tidak Boleh Diminum Sembarangan, Ini Risikonya

Obat pengencer darah berguna mencegah penggumpalan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, hingga gagal jantung.

GridHEALTH.id - Apakah obat pengencer darah ada dalam salah satu obat-obatan yang perlu diminum setiap hari?

Baca Juga : BPOM Menarik Peredaran Lima Obat Darah Tinggi, Ini Dia Daftarnya

Mereka yang memiliki riwayat penyakit jantung atau memiliki risiko untuk mengalami penyakit tersebut, maka kemungkinan besar obat pengencer darah ada dalam daftar obat.

Obat ini berguna untuk mencegah penggumpalan darah yang dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, hingga  gagal jantung.

Dari gambaran di atas jelas bahwa obat pengencer darah bukanlah obat umum yang sering dikonsumsi seperti obat penurun demam dan pereda nyeri ataupun seperti obat maag.

Obat pengencer darah ini umumnya dikonsumsi oleh orang yang mengalami kondisi khusus seperti gangguan jantung, punya tekanan darah tinggi, diabetes melitus atau kehamilan pada kondisi khusus.  

Terdapat dua jenis pengencer darah yang dibedakan berdasarkan cara kerjanya yaitu :

- Antikoagulan seperti heparin atau warfarin bekerja dengan cara memperlambat proses pembekuan darah dengan menghambat pembentukan vitamin K pada liver.

- Antiplatelet seperti aspirin dapat mencegah sel darah merah berkumpul dan membentuk pembekuan darah.

Baca Juga : Keringat Deras Muncul Meski Tak Beraktivitas? Mungkin Ini Penyebabnya

Obat pengencer darah harus berdasarkan resep dokter. Seseorang yang diresepkan obat pengencer darah perlu mengonsumsi setiap hari secara rutin dan pada waktu yang sama, misalnya di pagi hari pada jam yang sama. 

Jika kita melewatkan satu dosis maka segeralah dikonsumsi ketika ingat, namun jika tidak ingat hingga dosis berikutnya maka kita tidak perlu menggandakan dosis.

Baca Juga : Sedang Tren Meski Kontroversial, Darah Donor Untuk Suntik Awet Muda

Sayangnya, banyak pasien yang tidak tahu apa saja ketentuan yang sebaiknya dilakukan dan dijalani ketika menggunakan obat pengencer darah ini.

Padahal, hal-hal tersebut cukup penting untuk diketahui karena dapat memengaruhi kerja obat maupun kesehatan tubuh.

Maka dari itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan obat ini, yaitu;

1. Risiko Perdarahan

Tentu tujuan obat pengencer darah adalah untuk mengencerkan darah. Terdapat beberapa efek samping yang berhubungan dengan obat pengencer darah, baik antikoagulan maupun antiplatelet. Di antaranya luka pada lambung dan feses berwarna kehitaman.

Kita perlu segera berkonsultasi dengan dokter ketika mengalami kondisi seperti perdarahan saat menstruasi yang lebih banyak dari biasanya, urine yang keluar berwarna merah atau cokelat, serta kotoran atau feses berwarna merah.

Hati-hati juga bila terjadi perdarahan pada gusi atau hidung yang tidak dapat segera dihentikan, batuk yang mengeluarkan darah dan muntah darah. 

Bila tubuh terus menerus merasa lelah disertai kepala pusing dan nyeri perut berlebihan juga ada baiknya segera ke dokter karena kondisi ini biasanya merupakan dampak dari obat pengencer darah.

Baca Juga : Mengungkap Resep Panjang Umur dari Penduduk 5 Negara, Mudah Ditiru !

2. Setop minum sebelum tindakan operasi

Selain itu, obat pengencer darah harus disetop jika pasien akan menjalani prosedur tindakan medis seperti, cabut gigi, operasi kecil, biopsi, dan lainnya. Jika obat tidak disetop, maka akan terjadi perdarahan.

"Kadang-kadang pasien lupa, masih minum pengencer lalu jalani operasi kecil seperti operasi tahi lalat misalnya. Cabut gigi. Biopsi atau menjalani endoskopi.

Pasien harus bilang sama dokternya," jelas dr. Ari Fahrial Syam SpPD (K) dalam satu kesempatan seminar tentang darah tinggi. 

Maka pasien harus menghentikan konsumsi obat tersebut selama 5 hari sebelum melakukan tindakan tersebut.

"Kadang kalau operasi besar pasti kan sudah lewat prosedur, nah operasi kecil ini yang kadang pasien lupa kasih tahu obat apa saja yang diminum sebelumnya," tambah dr. Ari.

Baca Juga : Ingin Si Kecil Jadi Anak Baik? Ajukan Pertanyaan Ini Setiap Hari

3. Diminum seumur hidup

Selain itu, obat pengencer darah tersebut biasanya diminum dalam jangka panjang hingga seumur hidup. Namun dr. Ari meyakinkan obat pengencer darah aman bagi ginjal dan liver.

"Istilah seumur hidup ini nanti dokter yang tahu kapan up and down, bisa disetop sementara.  Bisa dihentikan. Atau kapan diteruskan kembali. Pasien minum terus minimal 1 tahun," jelasnya. (*)