Find Us On Social Media :

Jeritan Hati Luna Maya Saat Mantan Kekasih Menikah, 'Jangan Mencintai Terlalu Dalam' Karena Hubungan Seperti Ini Tak Sehat

Unggahan Luna Maya soal jangan mencintai terlalu dalam

GridHEALTH.id - Rabu (27/2/2019) seakan menjadi hari bahagia Reino Barack dan Syahrini.

Pasalnya mereka berdua akhirnya menikah di Masjid Camii, Jepang, walau sebelumnya baik Reino maupun Syahrini selalu menutupi hubungannya.

Tapi di balik itu, Luna Maya yang merupakan mantan kekasih Reino Barack tampaknya merasakan hal sebaliknya dari yang dirasakan pasangan baru tersebut.

Baca Juga : Besan Jenguk Ani Yudhoyono di Rumah Sakit Tapi Hanya Bisa Berjumpa dari Balik Kaca, Ternyata Ini Alasannya

Di hari bahagia Syahrini dan Reino, Luna sempat mengunggah sebuah kalimat yang menunjukkan seolah dirinya sedang galau.

Luna mengungkapkan jeritan hatinya tentang rasa sedih dan luka hati karena mencintai orang terlalu dalam.

"Don't love too depply until you're sure that the other person loves you with the same depth. (Jangan mencintai terlalu dalam sampai kamu yakin dia juga mempunyai rasa cinta yang sama dalamnya," bunyi unggahan Luna.

"Because the depth of your love today is the depth of your wound tomorrow. (Karena dalamnya cintamu sekarang adalah dalamnya luka hatimu esok)."

Tapi sayangnya, unggahan snapgram ini langsung dihapus oleh Luna sesaat setelah diunggah.

Unggahan tersebut seolah mewakili rasa sakit hati Luna Maya setelah menjalin kasih dengan Reino selama 5 tahun, tapi akhirnya sang mantan kekasih menikahi rekan seprofesinya.

Ia pun kembali mengunggah Instagram Story yang memperlihatkan fotonya ketika berdiri seorang diri.

Baca Juga : Implan Payudara Mantan Bintang Film Dewasa Mia Khalifa Pecah Terkena Bola Hoki Es, Begini Kondisinya Setelah Operasi Payudara

Namun, potret tersebut hanya memperlihatkan bagian belakang Luna yang sedang menatap di kejauhan.

Mencintai seseorang terlalu dalam memang cukup 'berbahaya', terlebih ketika rasa cinta mereka tidak membalas dengan sama besarnya.

Menurut seorang psikoterapis klinis berlisensi yang juga pendiri LoveVictory.com, Lesliebeth Wish, dan seorang pakar hubungan sekaligus penulis Alexis Nicole White, hubungan seperti ini justru tidak sehat.

"Tidak, itu (hubungan) tidak sehat atau adil karena lamanya hubungan tidak memantapkan kualitas hubungan," ujar White kepada Elite Daily.

"Orang-orang berhak menjalin hubungan yang sehat yang bisa menghasilkan dan produktif, bukannya biasa-biasa saja dan stagnan," sambungnya.

Sedangkan bagi dr Wish, seseorang pantas mendapatkan lebih banyak dalam suatu hubungan.

"Ini bukan keputusan yang baik untuk menerima 'remah-remah emosional'," ujar dr Wish, menunjuk pada seseorang yang masih bertahan dalam hubungan yang cintanya tidak sama besar.

Baca Juga : Mencegah Diare Jauh Lebih Mudah Daripada Menanganinya, Yuk Biasakan

Namun menurutnya, banyak orang yang tidak mau lepas dari hubungan semacam ini karena mereka takut sendirian.

"Sayangnya, banyak pasangan melakukannya karena takut sendirian atau berurusan dengan perubahan keuangan, pengasuhan anak, rumah, dan perubahan besar lainnya. Tapi 'remah-remah' tidak pernah bisa 'memanggang kue cinta'," lanjut dr Wish lagi.

Salah satu cara agar hubungan seperti ini tetap berjalan, seseorang dari pasangan bisa mencoba bimbingan konseling kepada pakar hubungan.

"Sebelum memutuskan untuk pergi, konseling untuk melihat apakah pandangan Anda tentang hubungan itu akurat atau sehat," kata Dr. Wish.

"Pelajari cara untuk mengungkapkan perasaan tidak dicintai, dan kembangkan pemahaman yang berbeda tentang bagaimana Anda dan pasangan menunjukkan cinta."

 

Baca Juga : Menurut Psikolog Seseorang Sedang Patah Hati Sama Dengan Pecandu Heroin yang Tengah Berjuang Berhenti dari Narkoba, Inilah yang Dirasakan Luna Maya

Dia juga menambahkan, "konseling dapat membantu memutus dan mengulang gaya komunikasi ini sehingga kedua pasangan merasa dicintai. Ingat, Anda selalu bisa pergi - tetapi jangan meninggalkan rumah tanpa pemahaman dan konseling.”

Namun, jika pasangan tidak mau berubah tidak ada cara lain untuk mulai belajar melepasnya.(*)