GridHEALTH.id - Nama Richard Muljadi kembali menjadi bahan perbincangan publik, cucu salah satu wanita konglomerat Indonesia yang pernah pernah masuk di dalam kategori wanita terkaya versi Majalah Forbes, Kartini Muljadi.
Sebelumnya Richard Muljadi ditangkap saat sedang menghisap kokain di salah satu toilet restoran di kawasan Jakarta Selatan pada 22 Agustus 2018.
Setelah ditetapkan menjadi terdakwa pada beberapa bulan lalu karena terkbukti pakai kokain, Richard Muljadi kini divonis 1,5 tahun penjara.
Kokain merupakan salah satu obat stimulan kuat sangat adiktif yang sering disalahgunakan.
Bentuk kokain yang paling umum adalah bubuk putih halus, ada juga yang dibuat menjadi kristal batu padat.
Baca Juga : Obat Pengencer Darah Tidak Boleh Diminum Sembarangan, Ini Risikonya
Dilansir dari WebMD, sebagian besar pengguna kokain mendengus bubuk putih ke hidung mereka, beberapa menggosokkannya ke gusi mereka atau melarutkannya dalam air dan menyuntikkannya dengan jarum.
Ada juga yang menggunakannya dengan cara memanaskan kristal batu kokain dan menghirup asap ke paru-paru mereka.
Kokain berasal dari negara-negara Amerika Selatan, seperti Peru, Bolivia, dan Kolombia ini awalnya hanya digunakan sebagai obat untuk meningkatkan energi.
Namun ternyata obat ini mengirimkan dopamin tingkat tinggi, membawa bahan kimia alami dalam tubuh, utamanya ke bagian otak yang mengendalikan kesenangan.
Penumpukan kokain dapat menyebabkan perasaan kuat akan energi dan kewaspadaan yang tinggi.
Efek jangka pendek lain dari kokain diantaranya:
- Sensitivitas ekstrem terhadap sentuhan, suara, dan penglihatan
- Terlalu bahagia
- Cepat marah
- Perasaan paranoid (ketakutan)
- Nafsu makan menurun.
Orang yang menggunakan kokain seringkali juga memiliki efek samping yang lebih serius dan masalah kesehatan, seperti:
- Sakit kepala.- Kejang dan kejang.
- Penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke.
- Masalah mood.
- Masalah seksual.
- Kerusakan paru-paru.
- HIV atau hepatitis jika digunakan dengan cara menyuntik.
- Pembusukan usus jika kokain tertelan.
Baca Juga : Terlihat Bergizi, Ternyata 5 Makanan Ini Malah Bikin Sakit Kepala
- Tak bisa mencium bau, mimisan, pilek, dan kesulitan menelan, jika digunakan dengan cara diensus atai dihisap.
Dosis yang lebih kuat dan lebih sering juga dapat menyebabkan perubahan jangka panjang dalam otak.
Dalam kasus yang parah, kematian mendadak juga dapat terjadi akibat serangan jantung, kejang, napas berhenti bahkan kematian.