GridHEALTH.id – Diare disebut penyakit langganan anak. Padahal diare mudah sekali untuk dicegah.
Catra mencegah diare, biasakan anak untuk cuci tangan sebelum makan.
Memang sih terdengar klise, tapi kebiasaan yang ini benar-benar penting.
Baca Juga : Besan Jenguk Ani Yudhoyono di Rumah Sakit Tapi Hanya Bisa Berjumpa dari Balik Kaca, Ternyata Ini Alasannya
Asal tahu saja, tangan merupakan media paling efisien bagi kuman untuk masuk ke dalam tubuh manusia.
Jadi, cucilah tangan minimal 20 detik. Saking pentingnya kebiasaan cuci tangan ini, para ilmuwan di AS menciptakan scanner yang dapat mendeteksi kuman atau bakteri yang ada di tangan.
Alat ini diharapkan mampu membantu untuk mengingatkan warga akan pentingnya mencuci tangan.
Berikut cara mencuci tangan yang baik:
-Gunakan air bersih yang mengalir
-Gunakan sabun
-Gosok-gosok kedua belah telapak tangan
Baca Juga : Terlihat Bergizi, Ternyata 5 Makanan Ini Malah Bikin Sakit Kepala
-Gosok-gosok kedua belah punggung tangan menggunakan telapak tangan secara bergantian
-Gosok sela-sela jari dengan cara menautkan kedua telapak tangan
-Gosok setiap lipatan-lipatan kulit
-Gosok setiap sela-sela kuku
-Bilas hingga bersih dengan air mengalir
-Cuci tangan cukup sampai batas pergelangan tangan.
Tak ketinggalan, bersihkan semua alat minum dan makan anak, terutama peralatan untuk bayi usai digunakan.
Baca Juga : Tidak Selalu Sempurna, Kate Middleton Pernah Ditindas dan Adiknya James Middleton Alami Depresi
Caranya? Cucilah menggunakan sabun lantas direbus/disterilisasi.
Ingat, peralatan makan juga merupakan tempat favorit kuman.
Jadi, jangan segan untuk mencuci semua alat makan yang sudah lama tidak dipakai sebelum digunakan kembali dengan sabun dan air mengalir.
Perhatikan juga wadah untuk menyimpan sendok, garpu, pisau, piring, gelas dan lainnya.
Setelah dikeringkan, simpan semua alat makan dan minum di wadah yang tertutup rapat agar tidak dihampiri serangga/binatang kecil yang tidak bersahabat seperti kecoa atau tikus.
Cuci wadah tersebut minimal satu minggu sekali dengan sabun dan air mengalir.
Cuci/bilas mainan dengan air panas lalu simpan di tempat yang bersih.
Hati-hati makanan kaleng seperti sardin, kornet, buah kaleng, dan lainnya. Meski dibeli di supermarket mewah sekalipun, kalengnya harus dicuci dengan sabun dan air mengalir sesampainya di rumah.
Baca Juga : Anaknya Kena Penyakit Langka CMD, Artis Joanna Alexandra Kebingungan Mencari Sepatu Khusus
Kenapa? Karena bisa saja saat di gudang (atau di lokasi mana pun sebelum produk tersebut sampai ke supermarket) kemasannya pernah dihinggapi tikus yang membuang kotorannya di situ.
Sebelum mengolah makanan kaleng, pastikan juga tangan dalam keadaan bersih dan gunakan peralatan makan yang sudah dibersihkan.
Baca Juga : Jangan Remehkan Sakit Telinga pada Anak yang Sangat Menyiksanya
Cara menyimpan makanan pun harus menjadi perhatian utama.
Makanan matang maupun bahan makanan mentah sebaiknya disimpan dalam kotak kedap udara sebelum dimasukkan ke lemari pendingin.
Jangan lupa untuk membubuhi label tanggal kedaluwarsa pada setiap wadah makanan tersebut.
Taruhlah kotak yang paling lama usianya di bagian depan/atas sehingga kita bisa mengambilnya dengan segera. Makanan sebaiknya dalam keadaan tidak panas saat disimpan.
Baca Juga : Marion Jola Butuh 3 Jam Untuk Dandan Agar Terlihat Seksi, Wajarkah?
Bungkuslah bahan makanan, seperti sayuran atau buah-buahan yang sudah dicuci bersih dan siap santap. Simpan pada kotak khusus penyimpan sayuran atau buah di dalam lemari pendingin.
Nah, berikut yang kerap dilupakan banyak orangtua di rumah.
Jangan mencuci bersamaan.
Hindari mencuci makanan yang akan dimakan mentah (seperti lalap dan buah) di tempat yang sama dengan tempat mencuci bahan mentah hewani.
Begitu juga dengan penggunaan talenan. Ingat, bahan mentah hewani sarat akan kuman.
Sebelum mencuci bahan makanan yang akan dimakan mentah, cucilah dulu sink supaya kuman yang ada di sana tidak menempel pada makanan.
Jangan melumerkan makanan atau bahan makanan yang selama ini disimpan di freezer.
Lebih aman, keluarkan bahan-bahan tersebut dari freezer lalu inapkan semalaman di lemari pendingin sebelum diolah.
Langkah ini perlu dilakukan untuk meminimalkan menempelnya kuman. (*)