Find Us On Social Media :

Memantau Gerak Janin, Jika Tak Bergerak Trik Mudah Ini Harus Dilakukan

Lakukan hal mudah ini jika janin tak bergerak, dan seperti ini cirinya jika masuk kategori emergency.

GridHEALTH.idJanin seharusnya selalu bergerak rutin. Jika dia tidak bergerak saat dipantau, ibu harus curiga.

Jika janin tak bergerak, cobalah rangsang dengan cara menepuk-nepuk lembut perut atau mengusap-usapnya sambil "membangunkannya" atau memangil-manggilnya.

Baca Juga : Mencegah Diare Jauh Lebih Mudah Daripada Menanganinya, Yuk Biasakan

Jika tak juga berespons, ibu perlu mewaspadainya, karena mungkin saja ia mengalami kekurangan oksigen (hipoksia).

Umumnya, menurut Dr. Taufik Jamaan, Sp.OG., dari RS Bunda, Menteng, Jakarta Pusat, hipoksia terjadi karena janin terlilit tali pusat atau karena air ketuban yang sedikit.

Biasanya hal ini diawali dengan gerakan-gerakan tak beraturan seperti memberontak dari sesuatu yang menyiksanya (lilitan tali pusat) untuk membebaskan diri.

Hipoksia bisa terjadi di setiap trimester, tapi terutama di trimester kedua dan ketiga ketika janin mulai bergerak.

Baca Juga : Besan Jenguk Ani Yudhoyono di Rumah Sakit Tapi Hanya Bisa Berjumpa dari Balik Kaca, Ternyata Ini Alasannya

“Untuk mengetahuinya biasanya dilakukan pantauan dengan USG. Bila diketahui terjadi hipoksia berat / gawat janin maka harus segera ditangani kurang dari 2 jam supaya nyawa janin bisa diselamatkan,” papar Taufik.

Baca Juga : Menurut Psikolog Seseorang Sedang Patah Hati Sama Dengan Pecandu Heroin yang Tengah Berjuang Berhenti dari Narkoba, Inilah yang Dirasakan Luna Maya 

Namun, ada pula lilitan tali pusat yang tak menimbulkan hipoksia sehingga penanganannya tak mesti harus segera bahkan bisa lahir normal. Hanya ibu perlu lebih waspada karena janin memiliki faktor risiko.

Atau bisa saja ibu mengalami gangguan jantung, hipertensi, gangguan napas berat, bahkan mengalami kekurangan gizi berat yang membuat suplai oksigen dan makanan ke janin sangat kurang.

Baca Juga : Anaknya Kena Penyakit Langka CMD, Artis Joanna Alexandra Kebingungan Mencari Sepatu Khusus

Hal ini akan mengancam keselamatan janin yang biasanya ditandai dengan menurunnya intensitas gerakan.

Namun, ungkap Taufik, biasanya tanda-tanda gawat janin berat seperti janin gelisah terus, kemudian gerakannya secara perlahan hilang.

Ibu yang memahami gerakan-gerakan janin biasanya tahu apakah janinnya dalam kondisi baik atau tidak.

Jika ibu merasakan janin sedang gawat, segeralah istirahat dan tidur dengan posisi miring ke kiri agar rahim tak menekan aorta dan vena kafa/pembuluh darah besar yang ada di kiri-kanan tulang rahim.

Baca Juga : Sakit Gigi Saat Hamil Bisa Sebabkan Bayi Lahir Prematur dan Cacat

“Hal ini supaya vena tidak tertekan sehingga oksigen ke janin tetap lancar. Seiring dengan itu, tenangkan diri supaya tak muncul kontraksi atau kontraksi yang muncul akan melemah dan hilang sehingga oksigen pun lancer,” jelas Taufik.

Pasalnya, janin yang terlalu aktif akan merangsang ibu untuk kontraksi sehingga oksigen ke janin pun berkurang.

Untuk meredakan tekanan psikis/stres, cobalah dengarkan musik berirama lembut.

Bila ibu stres, tubuh akan mengeluarkan neurotransmiter atau yang membuat ibu siaga, dan itu akan masuk ke janin sehingga janin akan menjadi lebih aktif.

Sebaiknya segera ke dokter kandungan untuk dilakukan resusitasi intra uterus (pertolongan kegawatan janin dalam kandungan).

Baca Juga : Marion Jola Butuh 3 Jam Untuk Dandan Agar Terlihat Seksi, Wajarkah?

Biasanya dokter akan memberikan bantuan oksigen dan obat pereda kontraksi.

Selain itu, Menurut Taufik, ibu hamil harus tahu juga fakta lain seputar gerakan janin.

* Intensitas Menurun Menjelang Kelahiran

Mendekati kelahiran, usia 38 minggu, misal, biasanya intensitas gerakan janin menurun karena ruang geraknya menyempit.

Namun secara kualitas meningkat yang sering membuat ibu kesakitan.

* Lebih Aktif di Malam Hari

Banyak ibu merasakan janinnya lebih sering bergerak di malam hari. Hal ini disebabkan pengaruh hormon yang lebih aktif pada waktu malam.

Baca Juga : Maya Septha Melahirkan Anak Ketiga Melalui Persalinan Sesar Lagi

* Berbeda Gerakan

Ibu tak perlu gusar jika gerakan janin berbeda dengan kehamilan sebelumnya atau kehamilan orang lain.

Sebab, pada setiap kehamilan, pergerakan janin memang berbeda-beda, ini terbilang wajar. Kecuali jika gerakannya tiba-tiba lemah dan kurang dari jumlah minimal. (*)