Namun sayangnya, efek tersebut hanya bertahan 12 jam saja setelah mengonsumsinya.
Berdasarkan laman resmi Alcohol and Drug Foundation Australia, sabu umumnya dihisap (efeknya segera terasa) atau disuntikkan (15 hingga 30 detik untuk merasakan efeknya).
Kadang-kadang ditelan (15 hingga 20 menit untuk merasakan efeknya) atau dihirup (3 hingga 5 menit untuk merasakan efeknya).
Baca Juga : Makanan yang Baik Bagi Penderita Autoimun, Seperti Diderita Almarhum Ibunda Mikha Tambayong
Walaupun sabu banyak dicari, obat stimulan ini bukanlah yang paling adiktif dan berbahaya.
Ahli kimia, dan ahli farmakologi di Royal College of Psychiatrists Inggris secara sistematis membuat peringkat jenis narkoba berdasarkan tiga faktor, yaitu berapa banyak kerusakan fisik yang ditimbulkan, seberapa adiktifnya mereka, dan seberapa banyak kecanduannya.
Mereka juga menilai dari kerusakan yang mereka lakukan pada masyarakat secara keseluruhan, dilihat dari hal-hal seperti biaya yang dikeluarkan untuk perawatan kesehatan.
Hasil penelitian ini diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet, yang dilansir dari Business Insider.
Peringkat berikut berfokus pada ketergantungan pemakai. Para peneliti lebih lanjut memecah kategori ini menjadi tiga faktor yang menentukan seberapa kecanduan obat tersebut.
1. Kesenangan, euforia yang dirasakan pengguna pada obat tersebut, ketergantungan psikologis.