GridHealth.id - Suara serak bahkan hilang sering kali dikaitkan dengan sakit tenggorokan.
Sakit tenggorokan adalah rasa nyeri, iritasi, atau kering pada tenggorokan yang dapat terjadi karena infeksi virus atau bakteri sehingga menyebabkan seseorang mengalami kesulitan dan kesakitan saat menelan makanan atau minuman.
Baca Juga : Ronaldikin Meninggal Dunia, Radang Tenggorokan Telat Ditangani
Sedangkan suara serak atau kehilangan suara terjadi karena jaringan yang menutupi pita suara meradang atau bahkan membengkak.
Saat mengalami kehilangan suara atau suara serak, pita suara tidak bergetar dengan mudah, sehingga dapat membuat kelelahan vokal atau menyebabkan suara terdengar tidak normal.
Baca Juga : Luke Perry, Aktor Serial TV Riverdale Meninggal Akibat Stroke yang Diderita Selama Seminggu
Menurut Paul Bryson, MD, Kepala Bagian Laringologi dan Direktur Pusat Suara di Klinik Cleveland, suara serak atau kehilangan sura ini dapat menandakan beberapa penyakit selain sakit tenggorokan, daintaranya:
- Infeksi saluran pernapasan atas seperti pilek, batuk, bronkitis, radang tenggorokan, atau sinusitis.
- Alergi yang menyebabkan sinus, pembersihan tenggorokan, dan radang tenggorokan.
- Infeksi mononukleosis yaitu infeksi virus Epstein Barr yang ditandai dengan pembesaran kelenjar getah bening, demam, dan sakit tenggorokan.
- Abses peritonsil yaitu pembengkakan bernanah antara langit-langit tenggorokan dan bagian belakang amandel.
- Epiglotitis yaitu peradangan pada katup yang memisahkan saluran pernapasan dengan saluran pencernaan.
- Tuberkulosis merupakan penyakit yang ditularkan melalui udara, yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, biasanya menginfeksi paru-paru tetapi kadang-kadang dapat menginfeksi bagian tubuh lain seperti tulang belakang atau otak.
Suara serak ini dapat menyebabkan batuk terus menerus, nyeri dada, kelelahan, kehilangan nafsu makan, demam dan kedinginan.
Namun tak perlu khawatir, Dr. Bryson menawarkan tips ini untuk menenangkan pita suara yang meradang:
1. Usahakan untuk mengistirahatkan suara sebanyak mungkin.
2. Berbicaralah dengan tenang dan hanya bicara sseperlunya, atau kurangi bicara jika bisa agar tidak membuat suara semakin serak atau bahkan hilang.
3. Cari tempat yang sunyi, hindari lingkungan yang keras yang dapat memaksa kita untuk berbicara lebih keras (atau dengan usaha yang lebih besar) daripada biasanya.
4. Tetap terhidrasi dengan minum banyak air dan menghindari minuman yang mengandung kafein.
5. Gunakan penyaring udara untuk membantu menjaga udara yang kita hirup sehingga dapat membantu menenangkan pita suara yang meradang.
6. Jangan lupa mengobati dngan mengonsumsi obat yang di jual bebas, seperti asetaminofen atau ibuprofen untuk membantu meringankan ketidaknyamanan dan peradangan pita suara.
7. Jika suara serak bertahan lebih dari dua minggu hingga sebulan, bicarakan dengan dokter, kemungkinan dokter akan menyarankan laringoskopi (suatu prosedur yang akan menawarkan pandangan yang lebih baik dari laring).
Jadi suara serak atau suara hilang tak melulu sebuah indikasi sakit tenggorokan. (*)