GridHEALTH.id- Kita mungkin pernah mendengar istilah anyang anyangan. Ya, ini adalah kondisi keadaan ingin buang air kecil terus menerus, namun saat buang air kecil hanya sedikit yang bisa dikeluarkan.
Baca Juga : Infeksi Saluran Kemih pada Bayi, Berikut Tanda-tanda dan Cirinya
Anyang anyangan ini sebenarnya suatu gejala yang bisa disebabkan oleh berbagai gangguan kesehatan.
Namun yang tersering penyebabnya adalah infeksi saluran kemih (ISK), yakni infeksi di bagian kemih yang meliputi saluran ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra.
Sebagian besar infeksi saluran kemih melibatkan saluran kemih bagian bawah, yaitu kandung kemih dan uretra.
Perempuan lebih berisiko terkena ISK daripada laki-laki. Hal ini karena saluran kemih perempuan lebih pendek dari laki laki.
Asal tahu saja, infeksi saluran kemih sangat berbahaya jika telah menyebar ke ginjal.
Baca Juga : Jangan Lakukan Ini di Pesawat Agar Perjalanan Aman dan Nyaman
Masalahnya, ISK tidak selalu menimbulkan tanda dan gejala, tetapi beberapa penderita ISK mengeluhkan hal di bawah ini:
- Dorongan yang kuat dan terus-menerus untuk buang air kecil
- Sensasi terbakar saat buang air kecil
- Sering buang air kecil dalam jumlah kecil
- Air seni yang tampak keruh
Baca Juga : Wah, Pembersih Mulut Ternyata Bisa Hilangkan Ketombe dan Kutu Rambut
- Urine yang tampak merah, merah muda cerah atau berwarna seperti cola, tanda darah dalam urine
- Nyeri panggul pada perempuan, terutama di pusat panggul dan di sekitar area tulang pubis.
Penyebab ISK umumnya terjadi ketika bakteri memasuki saluran kemih melalui uretra dan mulai berkembang biak di kandung kemih.
Namun penyebabnya itu sendiri, secara spesifik dapat berbeda sesuai dengan lokasi infeksi.
- Infeksi kandung kemih (cystitis)
Infeksi kandung kemih biasanya disebabkan oleh Escherichia coli (E. coli), sejenis bakteri yang biasa ditemukan di saluran gastrointestinal (saluran pencernaan).
Baca Juga : Gagal Tumbuh Pada Anak Terjadi Karena Orangtua, Ini Cara Mencegahnya
- Infeksi uretra (uretritis).
Infeksi uretra dapat terjadi ketika bakteri dari sistem pencernaan menyebar dari anus ke uretra.
Juga, karena uretra perempuan dekat dengan vagina, infeksi menular seksual, seperti herpes, gonorrhea, chlamydia dan mycoplasma, dapat menyebabkan uretritis.
Pengobatan dengan antibiotika diberikan sebagai pengobatan lini pertama untuk infeksi saluran kemih.
Baca Juga : 10 Cara Mencegah Kegemukan Pada Anak, Saran Langsung Dari Pakar
Karena menggunakan antiobitika, maka obat seyogyanya yang diresepkan dokter, tergantung pada kondisi kesehatan dan jenis bakteri yang ditemukan dalam urine.
Obat-obatan yang umumnya direkomendasikan dokter untuk ISK ringan termasuk Trimethoprim/sulfamethoxazole (Bactrim, Septra, lainnya), Fosfomisin (Monurol), Nitrofurantoin (Macrodantin, Macrobid), Cephalexin (Keflex) dan Ceftriaxone.
Jika seseorang sering mengalami ISK, dokter mungkin akan merekomendasi perawatan tertentu, seperti antibiotik dosis rendah, satu dosis antibiotik setelah hubungan seksual jika infeksi terkait dengan aktivitas seksual, dan/atau terapi estrogen vagina pascamenopause.
Perlu dipahami bahwa gaya hidup dapat mengurangi munculnya ISK. Antara lain minum banyak air karena air membantu mengencerkan urine dan mengeluarkan bakteri.
Hindari minuman yang dapat mengiritasi kandung kemih seperti kopi, alkohol, dan minuman ringan yang mengandung kafein.
Baca Juga : 11 Hal Ini Tak Boleh Dilakukan Selama Haid Karena Ganggu Kesehatan!
Bila muncul ISK, gunakan kompres hangat ke perut untuk meminimalkan tekanan atau ketidaknyamanan di kandung kemih. (*)