Setelah wanita ini mengaku merasakan sakit yang amat sangat di kandung kemihnya, dokter dari The First Hospital of Jilin University di Changchun, China, melakukan X-ray.
Hasil dari rontgen ini mengejutkan dokter karena IUD pertama yang dulu ia pasang pada uterus pasiennya itu hilang dan sudah berpindah ke kandung kemihnya.
"Sejauh yang kami tahu, pergeseran posisi IUD ke kandung kemih menyebabkan gejala kencing kronis, hal ini jarang terjadi," tutur sang dokter.
Pada kasus langka, IUD dapat menyebabkan masalah, termasuk 'perforasi' rahim, yang berarti KB Spiral terdorong melalui dinding rahim.
Ini terjadi hanya pada sekitar 1 dari 1.000 wanita yang mendapatkan IUD, kata para peneliti.
"Begitu IUD melubangi rahim, ia dapat bergerak bebas ke banyak tempat."
Termasuk rongga perut atau rongga panggul (tempat kandung kemih berada), tulis para peneliti dalam laporan mereka yang diterbitkan dalam jurnal Medicine edisi Oktober.