Find Us On Social Media :

Penyebab TBC yang Renggut Nyawa Fajar Saefudin, Bocah 10 Tahun dengan Tubuh Kering Kerontang Asal Cianjur

Fajar Saefudin meninggal dunia akibat menderita TBC, kenali penyebabnya

GridHEALTH.id - Fajar Saefudin, bocah 10 tahun asal Cianjur, Jawab Barat, dikabarkan meninggal dunia yang diduga disebabkan menderita tuberculosis (TBC).

Berdasarkan laporan Tribun Jabar, Fajar meninggal dunia ketika sudah dirawat di Rumah Sakit Sayang Cianjur, pada Sabtu (23/3/2019) sekitar pukul 17.00 WIB.

Kehidupan bocah yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar ini terbilang miris. 

Fajar dan kedua orangtuanya sudah menderita penyakit paru ini cukup lama, namun karena keterbatasan biaya ia tidak mendapat pengobatan yang layak.

Baca Juga : Diet Sesuai Golongan Darah, Kunci Memiliki Tubuh yang Diidam-idamkan Masing-masing Orang

TBC merupakan infeksi menular yang biasanya menyerang paru-paru yang dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh, seperti otak dan tulang belakang.

Penyakit paru ini disebabkan oleh jenis bakteri yang disebut Mycobacterium tuberculosis.

Berdasarkan NHS UK, virus menyebar ketika seseorang dengan penyakit TBC aktif batuk atau bersin dan orang lain menghirup tetesan yang dikeluarkan.

Seseorang yang biasanya tertular TBC berinteraksi dengan penderita dalam waktu yang cukup lama.

Misalnya, infeksi TBC biasanya menyebar di antara anggota keluarga yang tinggal di rumah yang sama.

Tapi kemungkinan kecil untuk terinfeksi kalaupun duduk di sebelah penderita di dalam bus atau kereta api atau ditempat umum.

Menurut Medical News Today, ada 2 bentuk penyakit TBC, yaitu:

TBC Laten di mana bakteri tetap berada dalam tubuh dalam keadaan tidak aktif. 

Baca Juga : KB Spiral Wanita Ini Menembus Dinding Rahim Hingga Kandung Kemih, Jarang Terjadi Tapi Risikonya Fatal!

Mereka tidak menimbulkan gejala dan tidak menular, tetapi mereka dapat menjadi aktif.

TBC Aktif, bakteri memang menyebabkan gejala dan dapat ditularkan ke orang lain.

Ada kemungkinan 10% TB laten menjadi aktif, tetapi risiko ini jauh lebih tinggi pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang terganggu, yaitu orang yang hidup dengan HIV atau kekurangan gizi atau orang yang merokok.

Sedangkan dalam laporan NCBI, perkembangan TBC akan semakin cepat dalam kondisi menderita diabetes, mengonsumsi alkohol, kekurangan gizi, mengirup asap rokok dan polusi udara di dalam ruangan.

Dalam kasus Fajar, ketika Babinsa Koptu Haryadi menemukan Fajar pada Kamis (21/3/2019) kemarin, kondisi rumah Fajar dinilai tidak layak huni.

Bahkan rumah yang ditinggali 7 anggota keluarga itu menurut laporan sangat minim ventilasi.

Terlebih kedua orangtua Fajar, sang ayah bernama Aef Saefudin (45) dan ibunya, Vera (42), menderita penyakit paru yang sama seperti Fajar.

Baca Juga : Terbiasa Minum Teh Panas Berisiko Kena Kanker Kerongkongan, 5 Kali Lebih Besar pada Orang dengan Kebiasaan Ini

Menurut keterangan kakek Fajar, Arim (54), penyakit paru-paru ini berawal dari Aef Saefudin, kemudian menular ke sang istri dan Fajar.

"Awalnya batuk batuk menular ke anak dan istri, cucu saya sebulan tak sekolah, seminggu sebelum dibawa kemarin susah makan," kata Arim.

Arim mengaku dirinya sempat beberapa kali membawa cucunya ke puskesmas, namun mereka tidak dapat melanjutkan pengobatan karena biaya terbatas.

Dulunya Fajar juga mempunyai 2 adik, namun keduanya sudah meninggal dunia.

"Adiknya Fajar meninggal dalam usia satu bulan, ia meninggal di rumah seperti sesak, lalu adik Fajar lainnya yakni Fajri, meninggal dalam usia dua tahun," jelas Arim sembari tertunduk.

Setelah ditemukan oleh Babinsa Haurwangi, Koptu Haryadi, Fajar dan kedua orangtuanya langsung dibawa ke rumah sakit.

Namun sayangnya Fajar tidak dapat bertahan dengan penyakitnya itu hingga meninggal dunia.(*)

Baca Juga : Inilah Alasannya Kenapa Ada Obat Diminum Sebelum dan Sesudah Makan