Meskipun minum minuman beralkohol membuat seseorang menjadi lebih 'bahagia', terlalu sering mengonsumsinya tentu akan merusak otak.
Jika otak sudah rusak. Itu artinya kita sakit berat.
Terutama pada bagian yang mengendalikan pikiran serta gerakan.
Pemindaian menunjukkan adanya aktivitas listrik yang secara signifikan lebih sedikit pada otak peminum dibandingkan dengan peminum teh, bahkan setelah dua minggu tidak mengonsumsi alkohol.
Baca Juga : Dulunya Sering Diejek 'Monster', 24 Tahun Kemudian Gadis India Ini Banyak Dikagumi Karena Penampilannya!
Parahnya lagi, perubahan itu masih terus berlanjut bahkan setelah enam minggu tanpa minum alkohol, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Psychiatry.
Para peneliti mengatakan temuan mereka bertentangan dengan gagasan konvensional bahwa kerusakan akibat alkohol berhenti ketika minum berakhir.
Dr. Santiago Canals, salah satu penulis studi, mengatakan, "Sampai sekarang, tidak ada yang bisa percaya bahwa tanpa alkohol, kerusakan di otak akan berlanjut."
Dua area yang paling parah terkena dampak, scan menunjukkan, adalah hippocampus dan prefrontal cortex.
Hippocampus merupakan bagian dari otak yang terletak di lobus temporal, yang berperan dalam kegiatan mengingat dan navigasi ruangan.
Sedangkan prefrontal cortex merupakan otak bagian depan yang memiliki fungsi membuat perencanaan, kontrol diri, mengatur emosi hingga mengambil keputusan.