Find Us On Social Media :

Menangani Diare dan Muntah yang Sering Dialami Anak

Menangani Diare dan Muntah yang Sering Menimpa Anak

GridHEALTH.id - Saat ini diare dan muntah pada anak masih saja sering terjadi.

Diare sering terjadi yang ditandai dengan buang air besar dengan konsistensi lembek atau cair, bahkan dapat berupa air saja dan frekuensinya lebih dari 3 kali dalam sehari.

Baca Juga : Awalnya Tak Percaya Kekasihnya Hamil, Setelah Tes USG Ternyata Ada Bayi Lelaki di Perut Pria Ini!

Bahkan bisa jadi diare pada anak disertai dengan muntah atau tinja yang berdarah.

Berdasarkan durasinya, diare terbagi menjadi 2, yaitu:

- Diare akut

- Diare >14 hari, sampai 20% diare berlangsung lebih dari 14 hari sering menyebabkan gangguan gizi.

Penyebab diare ini ada berbagai macam, diantaranya:

Baca Juga : Lidah Mertua, Tak Hanya Cantik tapi Penuh Manfaat bagi Kesehatan

- Infeksi virus, bakteri, atau parasit.

- Keracunan makanan.

- Obat-obatan.

- Gangguan pencernaan.

Baca Juga : Sering Terlambat Pertanda Malas? Ternyata Orang Suka Telat Malah Panjang Umur

- Alergi bahan makanan tertentu.

- Kebersihan lingkungan.

Menurut dr. Dimas Seto Prasetyo yang ditemui Gridhealth.id dalam Pesat Jakarta 2019 pada Minggu (7/4/2019) menyatakan, kunci utama untuk mencegah dan mengatasi diare yaitu terhidrasi.

"Bahkan bagi anak yang masih menyusu harus diberi ASI terus, pokoknya cairan yang keluar harus diganti secepatnya", ujarnya.

Baca Juga : Sering Terlambat Pertanda Malas? Ternyata Orang Suka Telat Malah Panjang Umur

Penanganan diare muntah di rumah yaitu dengan cara:

1. Pemberian ekstra cairan

Dengan memberikan ASI terus diberikan dan lebih sering.

Bagi bayi dengan susu formula berikan lebih sering dan diberikan cairan rehidrasi oral.

2. Pemberian cairan rehidrasi oral

Dengan memberikan oralit yang dapat dibiat di rumah yaitu dengan cara melarutkan 1 gelas (200 ml) air matang, 1 sdt garam, dan 8 sdt gula.

Biasanya cairan ini aman untuk anak.

Atau berikan cairan rehidrasi oral yang sudah dijual bebas di pasaran yang dikhususkan untuk anak-anak.

3. Pemberian asupan makanan

Jangan batasi asupan makan anak, sebaiknya berikan setelah 4 jam terapi rehidrasi tersebut.

Baca Juga : Tessa Kaunang Akui Lakukan Laser Miss V, Benarkah Untuk Calon Suami?

Selalu pastikan makanan yang diterima anak adalah makanan yang bergizi.

Sebaiknya berikan makanan yang berkuah agar cairan juga tergantikan.

"Harus selalu menjaga hidrasi dan cairan pada tubuh anak untuk menghindari diare dan menekan muntahnya," pungkas Dimas.

Namun jika diare sudah terlalu berlebihan, orangtua wajib membawa anak untuk periksa ke dokter atau spesialis.(*)