Find Us On Social Media :

Suami Rey Utami Alami Penyumbatan Jantung dan Stroke, Orang dengan Kondisi Ini Berisiko Tinggi Terkena Penyakit Seperti Pablo Benua

Pablo Benua alami penyumbatan jantung. Orang dengan kondisi ini berisiko alami hal yang sama dengan suami Rey Utami ini

GridHEALTH.id - Suami dari selebriti Rey Utami, Pablo Putera Benua, didiagnosa mengalami stroke dan penyumbatan jantung.

Kabar ini diinformasikan oleh Rey Utami sendiri melalui akun media sosialnya pada beberapa waktu yang lalu.

Melalui akun instagramnya, Rey Utami mengunggah foto sang suami yang tengah terbaring lemah di ranjang rumah sakit dan sedang menjalani perawatan.

Baca Juga : Kepala Siswi SMP Pontianak yang Dikeroyok 12 Siswi SMA Dibenturkan ke Aspal, Risiko Cedera Kepala yang Dialaminya Bisa Fatal!

"Jadi kesimpulannya memang ada jantung yang penyumbatan, disininya dan ada stroke ringan yang membuat dia mukanya agak sedikit miring," kata Rey Utami, yang dikuti Nakita.ID dari kanal Youtube-nya.

Melansir Medical News Today, penyumbatan jantung bisa disebabkan oleh keterlambatan, obstruksi, atau gangguan di sepanjang jalur yang dilalui oleh impuls listrik untuk membuat jantung berdetak.

Sebenarnya, penyumbatan jantung ini bisa terjadi pada siapa saja, tetapi lebih sering terjadi pada orangtua alias manusia di usia lanjut. Karena biasanya disebabkan oleh masalah jantung lainnya.

Baca Juga : Tips Kamar Tidak Pengap dan Gerah Walau Tanpa AC, Ramah Lingkungan

Tetapi ada beberapa kondisi yang mempunyai risiko tinggi mengalami penyumbatan jantung, meski mereka masih muda, seperti halnya Pablo Putera Benua.

Menurut Web MD, merek aitu adalah yang mempunyai kadar kalium tinggi atau hiperkalemia.

Banyaknya jumlah kalium di dalam darah seseorang dapat menyebabkan perubahan irama jantung yang berbahaya dan kemungkinan mematikan.

Baca Juga : Rahasia Sehat Samuel Rizal Jalani Jadwal Shooting Padat, Setiap Pagi Minum Susu Whey Protein

Berdasarkan laman Heart.org, untuk mendiagnosis hiperkalemia cukup sulit, karena sering kali tidak menimbulkan gejala.

Ketika ada, gejalanya samar dan sering mengelabui. Seperti, mual, nadi lambat, nadi lemah atau nadi tidak teratur.

Baca Juga : Di Bandung Seorang Suami Rela Terjang Banjir Setinggi Leher Demi Selamatkan Istri yang Tengah Hamil Tua, Berisiko Terkena Penyakit Leptospirosis

Selain itu, orang yang mengalami kondisi ini juga mudah marah, parestesia (mati rasa), kelemahan otot, diare, kram perut atau jatuh mendadak jika detak jantung melambat atau detak jantung berhenti.

Dalam banyak kasus, diagnosis hiperkalemia harus bergantung pada informasi klinis, seperti riwayat gagal ginjal atau penggunaan obat yang diketahui menyebabkan hiperkalemia.

Hiperkalemia bisa terjadi jika ginjal tidak berfungsi dengan baik dan tidak dapat menghilangkan kalium dari tubuh.

Baca Juga : Kepala Siswi SMP Pontianak yang Dikeroyok 12 Siswi SMA Dibenturkan ke Aspal, Risiko Cedera Kepala yang Dialaminya Bisa Fatal!

Penyakit ginjal adalah penyebab paling umum dari hiperkalemia. Ginjal membantu mengontrol keseimbangan kalium dalam tubuh. 

Jika ginjal tidak bekerja dengan baik, organ penting ini tidak dapat menyaring kalium ekstra dari darah atau mengeluarkannya dari tubuh. 

Selain ginjal yang tidak bekerja dengan baik, hiperkalemia juga bisa disebabkan oleh konsumsi obat untuk penderita penyakit ginjal atau masalah dengan cara tubuh menangani kalium.

Tetapi ada beberapa obat yang juga dapat meningkatkan jumlah kalium dalam tubuh, misalnya obat tekanan darah, pengencer darah atau heparin, suplemen kalium dan lain-lain.(*)

Baca Juga : Di Negara Ini, Remaja Lelakinya Sudah Berhubungan Intim Sebelum Usia 13 Tahun, Padahal Ada Risikonya!