Di sisi lain, seseorang yang suka membully juga dianggap mempunyai gangguan kesehatan mental.
Baca Juga : Di Negara Ini, Remaja Lelakinya Sudah Berhubungan Intim Sebelum Usia 13 Tahun, Padahal Ada Risikonya!
Melansir psychcentral.com, sebuah studi dari Brown Univerity dan dipresentasikan dalam American Academy of Pediatrics menujukkan, mereka yang dianggap pengganggu (pembully) lebih dari 2 kali lebih mungkin mengalami depresi, kecemasan dan gangguan kurangnya perhatian (ADD atau ADHD ).
Dalam studi tersebut juga menunjukkan pelaku bullying enam kali lebih mungkin didiagnosis dengan gangguan oppositional defiant (ODD) ditandai oleh episode kemarahan dan permusuhan yang berkelanjutan.
"Studi ini memberi kita pemahaman yang lebih baik tentang profil risiko pelaku intimidasi," kata Dr. Stefani Hines, direktur pusat pengembangan manusia di Rumah Sakit Anak Beaumont di Royal Oak, Mich, seperti yang dilansir dari abcnews.go.com.
Temuan itu tidak mengejutkan banyak ahli, yang mengatakan gejala gangguan ini menjadi ciri banyak pengganggu.
Menurut Alan Hilfer, kepala psikolog di Maimonedes Medical Center di Brooklyn, New York, pengganggu sering melanjutkan siklus pelecehan sosial yang telah mereka alami sendiri.
"Mereka bisa tertekan, takut, dan mereka sering mengeluarkan kemarahan dan frustrasi mereka pada orang lain dalam ungkapan kekuasaan," kata Hilfer. (*)