GridHEALTH.id - Berprofesi sebagai presenter, Maria Menounos sering kali menghabiskan waktunya di lokasi kerja.
Selama berkerja Maria Menounos kerap merasakan sakit kepala juga penglihatan kabur.
Baca Juga : Tak Perlu Bedah Tengkorak, Tumor Otak Kini Bisa Ditangai Melalui Alis & Tak Tinggalkan Bekas Jahitan!
Awalnya Maria mengira hanya stres kerja. Tapi ternyata keluhannya tersebut adalah penyakit serius. Menurut dokter presenter berusia 40 tahun ini menderita tumor otak.
Melansir dari Daily Mail, pada bulan Juli 2017 Maria Menounos menyatakan bahwa dirinya memiliki tumor dengan massa sebesar bola golf, dan bahwa ia akan menjalani operasi untuk mengeluarkannya.
Seperti yang dipaparkan Maria Menounos, sebelumnya dirinya sempat mengabaikan sakit kepala dan penglihatan yang sering kabur akibat dirinya fokus kerja dan merawat sang ibu.
Baca Juga : Milenial Diduga Kurang Minum Air Putih, Padahal Ini Manfaat Air
Ibu dari Maria Menounos, Litsa Menounos, tengah berjuang melawan kanker otak stadium 4 sejak Agustus 2016.
“Aku tidak mendengarkan tubuhku. Bahkan tiap kali tubuhku terasa akan menjerit dan mengeluarkan suara, 'diam, aku sibuk'.
"Aku sakit kepala, penglihatanku sedikit kabur. Tapi aku bersumpah, Tuhan membuat semua ini terjadi dengan keras sehingga aku bisa melihat apa yang terjadi," ungkapnya.
Baca Juga : Ahmad Dhani Minta Dirawat Karena Sakit Gigi, Mungkin Sembuh dengan Cara Ini
Maria mengatakan bahwa dia pergi ke dokter di UCLA Medical Center pada Februari 2017 dan mengatakan kepada dokter bahwa dia mengalami sakit telinga, dia mengira menderita infeksi telinga.
Namun dokter tidak sepenuhnya yakin dan menanyakan pada Maria apakah dia memiliki gejala lain.
Ketika dokter memeriksa lebih lanjut dan melakukan pemeriksaan menggunakan MRI, Maria didagnosis menderita tumor otak seperti yang dialami ibunya.
Baca Juga : Ariel Winter Akui Sudah Lama Konsumsi Obat Antidepresan, Efeknya Berat Badan Naik!
Melansir dari Mayo Clinic, tanda dan gejala tumor otak sangat bervariasi dan tergantung pada ukuran, lokasi, dan laju pertumbuhan tumor otak, meliputi:
- Perubahan pola sakit kepala.- Sakit kepala yang secara bertahap menjadi lebih sering dan lebih parah.- Mual atau muntah yang tidak bisa dijelaskan.- Masalah penglihatan, seperti penglihatan kabur, penglihatan ganda atau hilangnya penglihatan.- Hilangnya sensasi atau gerakan secara bertahap di lengan atau kaki.- Kesulitan dengan keseimbangan.- Kesulitan bicara.- Kebingungan dalam urusan sehari-hari.- Perubahan kepribadian atau perilaku.- Kejang, terutama pada seseorang yang tidak memiliki riwayat kejang.- Masalah pendengaran.
Baca Juga : Rutin Gosokkan Tomat ke Wajah Selama 3 Detik, Ini yang Akan Terjadi!
Beruntungnya penyakit yang diderita Maria ini cepat ditangani, sehingga dokter dapat merekomendasikan pemantauan rutin dengan pemindaian otak.
Jika tidak, tumor otak dapat berkembang seperti yang diderita sang ibu, Litsa Menounos yang telah berjuang melawan kanker otak glioblastoma stadium 4 sejak Agustus 2016.
Glioblastoma adalah jenis kanker agresif yang dapat tumbuh di otak atau sumsum tulang belakang.
Glioblastoma terbentuk dari sel yang disebut astrosit yang mendukung sel-sel saraf.
Baca Juga : Idap Kelainan Langka Sejak di Dalam Kandungan, Bayi Ini Terlahir dengan Ukuran Lidah 2 Kali Lebih Besar!
Glioblastoma dapat terjadi pada semua usia, tetapi cenderung lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.
Gejala-gejalanya meliputi sakit kepala yang terus-menerus, muntah, kejang, penglihatan ganda dan kesulitan berbicara.(*)