Selain itu, perhatikan juga air untuk mandi yang dipakai. Paling baik dianjurkan mandi dengan air dingin karena tidak terlalu melarutkan lemak di kulit.
Tetapi beberapa orang tidak tahan mandi air dingin sehingga menggunakan air hangat. Boleh-boleh saja, tapi jangan gunakan air yang terlalu panas.
Baca Juga : Minum Obat Tanpa Air Seperti Pil, Benarkah Mengganggu Efektivitasnya?
Aturan mandi di saat puasa, air mandi yang terlalu panas dapat lebih mudah menghilangkan minyak dari permukaan kulit dibandingkan dengan air hangat.
Akibatnya akan dengan cepat membuat kulit terasa kering. Sebagai panduan, jangan sampai suhu air untuk mandi melebihi panas dari suhu tubuh.
Di saat mandi, pilih sabun yang berpelembap. Selain dapat membersihkan kotoran, sabun berpelembap dapat menggantikan pelembap alami kulit yang hilang pada proses pembersihan.
Aturan mandi di saat puasa, setelah mandi, gunakan pelembap segera untuk menjaga hidrasi kulit dari dalam. Gunakan losion ketika kulit masih terasa lembap dan dingin. Hal ini dilakukan untuk mengunci kelembapan di kulit secara efektif.
Pada pagi dan siang hari, jangan lupa untuk menggunakan pelembap yang mengandung tabir surya dengan SPF minimal 30 agar kulit terlindungi dari kerusakan akibat sinar ultraviolet. Hindari keseringan atau terlalu lama berada di luar rumah.
Baca Juga : Minum Obat Tanpa Air Seperti Pil, Benarkah Mengganggu Efektivitasnya?
Cukupi kebutuhan cairan tubuh dengan 8 gelas air per hari. Lalu, di saat berbuka atau sahur, tambahkan dengan buah-buahan kaya air seperti apel, semangka, anggur, melon, dan lain-lain yang kaya cairan sekaligus mudah dicerna atau makanan berkuah.(*)