GridHEALTH.id - Aktris senior Meriam Bellina dikabarkan pernah dekat dan menjalin hubungan dengan pengacara kondang Hotman Paris.
Sayangnya hubungan itu harus bertahan 6 tahun saja dan mereka sekarang sudah menjalani hidup masing-masing.
Walau begitu, Hotman Paris pernah mengakui Meriam Bellina merupakan aktris tanah air tercantik, meski mereka sudah tidak mempunyai hubungan apa pun.
Di usianya yang sudah menginjak 54 tahun, Meriam Bellina, memang masih terlihat awet muda.
Baca Juga : Wanita 72 Tahun Tak Konsumsi Gula Selama 28 Tahun, Bentuk Tubuhnya Berhasil Bikin Iri!
Ternyata penampilan awet mudanya ini diperolehnya dari gaya hidup yang ditetapkannya selama ini.
Melansir Nakita.id, wanita yang akrab disapa Mer ini bisa mengatur manajemen waktu dengan sangat baik.
Seperti, Mer tidak mau menjalani shooting hingga lebih dari jam 10 malam. Sebab ia tidak mau memforsir tubuhnya yang justru akan membuat dirinya jatuh sakit.
Gaya hidup Mer juga tidak lepas dari olahraga. Wanita asal Bandung ini mengaku berolahraga minimal 3 kali dalam seminggu.
Latihan kardio menjadi olahraga yang paling sering dilakukannya. Mer juga rajin melakukan sit up sebanyak 600 kali sehari untuk mendapatkan bentuk perut yang ramping dan kencang.
Tak hanya itu, Mer juga sangat memerhatikan makanan yang dikonsumsinya. Ia mengungkapkan ada 5 makanan yang ia hindari agar tetap langsing, awet muda serta punya kulit kencang.
Daftar 5 makanan itu yaitu,
1. Makanan bersantan
Selama ini masyarakat percaya santan mengandung kolesterol, padahal ini hanyalah mitos.
Baca Juga : Terungkap Camilan Favorit Ratu Elizabeth II Mengandung Senyawa yang Sama dengan Bahan Aktif dalam Ganja
Hal ini disampaikan oleh dr Diana Suganda SpGK, spesialis gizi dari Rumah Sakit Pondok Indah, santan tidak mengandung kolesterol melainkan lemak jenuh.
“Santan tidak mengandung kolesterol, tapi santan mengandung lemak jenuh (saturated fat) yang tinggi, yaitu sebanyak 21 gram per 100 gram santan. Mungkin orang sering salah kaprah menganggap lemak tadi sebagai kolesterol, padahal itu merupakan hal yang berbeda,” ujar dr Diana kepada Kompas.com (22/2/2018) lalu.
Selain kadar lemak jenuh yang tinggi, kandungan kalori yang mencapai 230 kalori per 100 gram juga membuat santan harus dikonsumsi secara hati-hati.
Sebab, konsumsi santan yang berlebihan dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko obesitas.
2. Makanan manis
Menurut sebuah penelitian, makanan manis memang bisa membuat orang ketagihan. Masalahnya, mengonsumsi makanan manis bisa berdampak pada kesehatan jantung.
Dalam studi yang dipublikasikan dalam Clinical Science, menunjukkan makanan yang mengandung gula pada 25 pria dengan kondisi perlemakan hati (NFLAD) berisiko terkena serangan jantung dan stroke.
Sedangkan pada pria yang tidak sedang mengalami kondisi NAFLD cenderung mengalami kenaikan lemak hati.
tetapi secara umum mengonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi dapat membahayakan jantung.
3. Jeroan hewan
Menurut Medical News Today, jeroan hewan tinggi akan kolesterol, lemak jenuh dan purin.
Sebenarnya jeroan tidak masalah untuk dikonsumsi namun hanya dalam jumlah sedang.
Pedoman diet Departemen Pertanian Amerika Serikat (USDA) menyatakan lemak jenuh harus dibatasi hingga 10% atau kurang dari kalori individu.
Namun, untuk orang dewasa yang perlu menurunkan kolesterol mereka, American Heart Association merekomendasikan lemak jenuh tidak boleh dikonsumsi lebih dari 5% hingga 6% dari asupan kalori harian.
Jeroan juga tidak baik bagi penderita asam urat karena mengandung purin.
4. Daging merah
Dalam laman Web MD yang ditulis oleh dokter penyakit dalam Jonathan L Gelfand, MD, daging merah mengandung lemak jenuh yang bisa tingkatkan kolesterol dalam darah.
Kolesterol LDL tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Selain penyakit jantung, daging merah juga cukup berisiko terhadap kanker.
Para pakar di World Cancer Research Fund dan American Institute for Cancer Research yang melakukan penilaian sistemik terhadap sejumlah penelitian pada tahun 2007 mengonklusikan bukti-bukti yang ada meyakinkan hubungan antara daging merah atau yang diproses dengan kanker usus besar.
Tetapi terbatas dalam hubungannya dengan kanker paru-paru, esofagus, perut, pankreas, dan endometrium.
Baca Juga : Sejak Divonis Kanker Darah Ani Yudhoyono Tidak Bisa Lagi Konsumsi Deretan Makanan Enak Ini, Kenapa?
5. Minuman beralkohol
Sebuah penelitian mengungkap, alkohol menjadi penyebab kematian bagi lebih banyak orang daripada yang dibayangkan selama ini.
Hasil penelitian yang dipublikasikan pada akhir bulan September 2018 dalam sebuah jurnal kesehatan The Lancet menyebutkan alkohol, seperti bir dan wine, menjadi faktor terdepan yang menyebabkan kematian atau pun penyakit.
Disebutkan, ada tak kurang dari 2,8 juta orang meninggal setiap tahunnya, terkait alkohol.
Baca Juga : Wajah Anak Zaskia Mecca Bruntusan, Ini Bahaya Penyakit Pernapasan Bronkiolitis yang Pernah Diderita Bhre
Selain itu, alkohol pun merupakan penyebab urutan ke tujuh untuk kematian prematur dan kecacatan secara global di tahun 2016.
Sebagai gantinya, Mer lebih sering mengonsumsi minuman teh herbal dan infused water.(*)