GridHEALTH.id - Varises dapat terjadi pada pria maupun wanita. Penyakit varises merupakan kelainan dari pembuluh balik atau vena yang menyebabkan bagian tersebut di kulit terlihat berwarna biru atau tampak lebih besar dari yang lainnya. Umumnya varises berarti pelebaran pembuluh balik tungkai.
Baca Juga : Lengan Kiri Atas Terasa Nyeri, Waspadai Munculnya Gangguan Jantung
Pembuluh darah balik mengantarkan darah dari tubuh kembali ke jantung. Setelah melepaskan makanan, darah dari pembuluh nadi (arteri), melewati pembuluh rambut, lalu masuk ke pembuluh balik.
Berbeda dengan pembuluh nadi, pembuluh balik atau vena di tungkai memiliki katup atau klep pada dindingnya.
Pada setiap bagian dindingnya ada katup yang berfungsi menahan aliran darah yang naik menuju jantung agar tidak turun balik kembali.
Saat aliran darah balik dari tungkai ke jantung melawan gaya berat. Aliran darah tersebut mudah tersendat, dan tertahan di pembuluh balik.
Agar aliran darah tidak turun oleh gaya beratnya, maka katup pada dinding pembuluh balik yang menahannya.
Pada orang yang berbakat varises, fungsi katup pembuluh baliknya tidak bekerja normal. Maka darah terbendung pada bagian yang ada katupnya, dan bendungan sejumlah volume darah setempat bertambah.
Baca Juga : Nikita Mirzani Tak Izinkan Dipo Jenguk Anaknya, Ini Risiko Tumbuh Kembang Anak Tanpa Kehadiran Ayah
Penambahan volume darah setempat yang terbendung di pipa pembuluh vena ini yang akan menjadikan pipa vena melebar.
Bertahun-tahun pipa vena melebar, semakin memburuk fungsi katup pipa vena, semakin melebar pembuluh venanya.
Melebarnya pembuluh vena yang tampak sebagai tali berwarna kebiruan di bawah kulit, adakalanya sampai menonjol mirip tali, itulah yang disebut varises.
Baca Juga : Risiko Terlalu Sering Makan Daging Merah, Meski Dalam Porsi Kecil
Masalah varises ini diketahui bisa menimbulkan banyak kerugian dan menekan produktivitas.
Sebuah penelitian di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa biaya kesehatan yang dihabiskan untuk perawatan varises mencapai 3 miliar dolar. Sementara, kehilangan waktu produktif akibat kondisi ini hingga 2 juta hari kerja.
"Varises itu bukan hal yang sepele, tapi varises merupakan suatu penyakit yang bisa menghabiskan waktu kerja yang seharusnya efektif serta biaya yang sangat besar kalau kita tidak melakukan penatalaksanaan sedini mungkin," kata Spesialis Bedah (Konsultan) Vaskular dan Endovaskular dari Rumah Sakit Elang Medika Corpora (EMC), Londung Brisman Sitorus seperti dikutip dari Kompas Health.
Jika kondisi ini semakin parah, varises bisa menimbulkan luka atau ulkus pada vena. Luka ini berbeda dengan luka seperti yang terjadi pada penderita diabetes.
Baca Juga : Studi: Ternyata Pria Lebih Sering Memeriksa Ponsel Dibanding Wanita
"Ulkus pada vena sangat berbeda dengan yang disebabkan oleh arteri."
"Pada arteri, biasanya ulkus berhubungan dengan diabetes. Sementara kalau pada vena, tepi atau dasar dari lukanya bersih, tapi sangat perih, ada sensasi yang dirasakan kalau terkena air. Sementara yang arteri tidak," lanjut Londung.
Bendungan darah di dalam pipa pembuluh vena membuat aliran darah dari bawah menuju jantung tidak lancar. Di bagian katup vena darah menderas, dan bisa terjadi turbulensi.
Lama-kelamaan benturan aliran darah yang menderas dan dapat mencederai dinding venanya. Pada lokasi katup yang kurang berfungsi pun bisa saja tersangkut butiran lemak, sel-sel darah, atau terlepasnya lapisan sel. Bisa terjadi peradangan vena juga (thrombophlebitis).
Pipa pembuluh vena yang meradang, atau sifat darah yang kental, aliran darah yang melamban di bagian vena tertentu, bisa saja menghanyutkan butiran macam-macam komponen dalam darah. Lepasnya butiran apa saja dalam aliran darah yang disebut emboli.
Emboli dapat terjadi di pembuluh nadi, maupun pembuluh balik vena. Akibat yang timbul jika emboli di pembuluh nadi berbeda dengan bila terjadi di vena.
Sumbatan emboli di pembuluh nadi mengurangi pasokan darah berisi makanan dan oksigen sehingga organ yang dipasoknya terganggu. Pada otak terjadi stroke. Pada jantung terjadi serangan jantung koroner.
Untuk menghindari terjadinya emboli, maka dianjurkan sebaiknya sering bangkit dari posisi duduk yang lama, lakukan berjalan kaki, menggerak-gerakkan tungkai, agar aliran darah tidak terbebani selama dalam posisi tungkai tertekuk untuk waktu lama.
Baca Juga : Boleh Dicoba, Begini Cara Pintar Agar Mencegah Makan Berlebih
Pada posisi tungkai diam tertekuk lama, aliran darah lebih mengalami hambatan alirannya menuju ke jantung.
Semakin meliuk-liuk, aliran darah membentur-bentur dinding pembuluh vena, sehingga ada aliran yang menderas, terjadi turbulensi, maka butiran dalam darah yang terbentuk dan terlepas menjadi emboli.
Begitu juga perlu dihindari berdiri terlalu lama. Semakin lama berdiri, semakin berat aliran darah terangkut ke atas. Biasanya keluhan varises, umumnya pegal dan nyeri di tungkai, muncul sehabis banyak berdiri.
Baca Juga : Jangan Takut Puasa, Ini Manfaatnya Buat Penderita Penyakit Jantung
Ibu rumah tangga yang sibuk di dapur, melakukan pekerjaan rumah sambil berdiri, menyeterika, cuci piring, sehabis bikin kue, jika memiliki varises, biasanya keluhan varisesnya itu muncul sehabis banyak berdiri.
Untuk memperbaiki aliran darah sehingga tidak terjadi bendungan darah di tungkai, upayakan agar posisi tungkai lebih tinggi dari dada. Maksudnya agar aliran darah oleh gaya beratnya lebih lancar mengalir menuju jantung.
Maka dianjurkan pada pengidap varises, agar lebih sering mengangkat kedua tungkainya setiap kali ada kesempatan beristirahat.
Selama tidur, atau berbaring istirahat pun biasakan agar tungkai diposisikan lebih tinggi dari dada. Caranya mengganjal kedua tungkai dengan bantal.
Apabila varises belum terlampau parah dan belum sampai menonjol, dapat dicegah agar tidak bertambah lebar. Biasanya dengan mengenakan stocking antivarises.
Baca Juga : Steve Emmanuel Terancam Hukuman Mati Karena Kasus Narkoba, Ini Kondisi Psikologis yang Umum Dialami Terdakwa
Pipa vena ditekan secara elastis oleh kaus kaki stockingyang wajib dipakai terus, sehingga mencegah vena tidak terus melebar. Namun cara ini bukan untuk mengempiskan vena yang sudah melebar.
Vena yang sudah melebar tidak bisa dikoreksi. Fungsi katup yang menurun juga tidak dapat diperbaiki. Maka satu-satunya cara untuk menyembuhkan varisesnya dengan ”mematikan” pipa pembuluh venanya.
Caranya dengan menyuntikkan obat khusus yang dapat mematikan pipa vena. Dengan demikian pipa pembuluh venanya menjadi rusak dan sudah tidak dapat dilalui aliran darah lagi. Aliran darah balik ke jantung beralih ke cabang vena lainnya. (*)