Find Us On Social Media :

Pangeran Naruhito Jadi Kaisar Baru Jepang, Permaisuri Masako Pernah Alami Depresi Berat

Kaisar Naruhito bersama Permaisuri Masako dan Putri Aiko. Masako pernah menderita stres berkepanjangan,

Secara umum, orang akan mampu mengendalikan masalah stres seiring berjalannya waktu. Namun mereka yang mengalami 'adjustment disorder' cenderung  mengalami reaksi emosi atau perilaku yang menyebabkan perasaan cemas atau depresi.

Baca Juga : Menteri Susi Pudjiastuti Meradang, Bersumpah Tenggelamkan Semua Kapal Pencuri Ikan, Begini Kiat Tetap Energik di Usia Tua

Sebagian besar warga Jepang percaya bahwa masalah stres berat yang dialami Masako karena tekanan berat terkait ahli waris laki-laki. Selain itu, dia juga harus menyesuaikan diri dengan kehidupan di keluarga kekaisaran.

"Itu adalah situasi di mana saya tidak bisa mengunjungi negara-negara lain selama enam tahun dan membutuhkan upaya besar bagi saya untuk menyesuaikan diri," kata Masako dalam sebuah pengakuan yang digelar dalam konferensi pers di tahun 2002.

Setelah cukup lama menarik diri dari pekerjaannya sebagai putri mahkota dan dari lingkungan, ibu dari Putri Aiko ini perlahan aktif kembali setelah mendapatkan perawatan di akhir 2003.

Di 2011, setelah gempa dan tsunami yang melanda negeri Sakura, Masako dan Naruhito terlihat aktif mengunjungi pusat evakuasi untuk bertemu dengan para korban.

Selain itu, di 2013, Masako mengunjungi Belanda. Perjalanan ke luar negeri ini menjadi yang pertama kalinya dalam 11 tahun.

Di Desember 2018, perempuan 55 tahun ini mengatakan bahwa dirinya siap menjadi seorang permaisuri. Meskipun, tetap ada rasa tidak percaya diri.

Baca Juga : Penderita Diabetes, Pantau Gula Darah Selama Puasa Agar Tak Rendah

"Saya ingin mengabdikan diri pada kebahagiaan orang-orang, jadi saya akan melakukan upaya untuk itu, sembari mendapatkan lebih banyak pengalaman."