Baca Juga : Penelitian Terbaru di Jepang, Ternyata Nasi Bukan Penyebab Kegemukan
Hal tersebut oleh para ahli dinamakan kontaminasi silang.
Asal tahu saja, seperti yang tertulis di website fsis.usda.gov, bakteri yang terdapat pada bahan makanan di atas tidak bisa hilang, lepas, mati, walau kita cuci dengan cara dan metode seperti apapaun.
Yang ada bakteri justru bisa berpindah ke apa yang ada di sekitar. Entah itu spons, alat cuci, tempat cuci, kran, piring, dan benda lainnya yang di situ.
Sehingga sangat besar kemungkinannya bisa menularkan aneka bakteri tersebut ke makanan atau bahan makanan lain.
Sialnya bakteri yang berasal dari bahan makanan berupa daging unggas mentah, dan daging merah lainnya, sulit dibunuh, kecuali dengan cara pemanasan maksimum.
Baca Juga : Tangan & Kaki Bayi Seperti Roti Sobek Bukan Pertanda Obesitas, Itu Wajar dan Sehat
Oleh karenanya, semua bahan makanan mulai dari daging unggas; ayam, kalkun, burung, daging merah; daging sapi, daging kambing, dan lainnya, cukup dimasak hingga benar-benar matang sempurna, semua bakteri yang ada didalamnya akan mati.
Setelah masak masakan tersebut menjadi makanan yang aman dan sehat.
Teorinya, memasang daging baik itu daging ungags atau daging merah, harus menggunakan termometer makanan.
Karena hanya dengan cara itu, bisa dipastikan apakah makanan telah mencapai suhu yang cukup tinggi untuk menghancurkan bakteri bawaan makanan.
Baca Juga : Meghan Markle Melahirkan Royal Baby, Nyaris Lewati Waktu Kelahiran Normal
Suhu ideal yang harus dicapai untuk memasak daging sapi mentah dan daging sapi muda, daging panggang, minimum 145 ° F.
Penting diketahui, untuk keamanan dan kualitas, usai dimasak biarkan daging didinginkan selama tiga menit sebelum ditata untuk disajikan.
Melansir fsis.usda.gov, kadang ada yang bertanya menganai merendam unggas dalam air garam.
Untuk melakukan ini, supaya bisa mencegah kontaminasi silang, saat merendam dan mengeluarkan unggas dari air garam sangat penting. Pun daging unggas harus disimpan di lemari es sambil direndam.