2. Ubi jalar
Tidak seperti makanan manis dan yang mengandung zat pati lainnya, ubi jalar tinggi serat.
Mereka juga memiliki kadar beta-karoten yang tinggi, yakni antioksidan, yang memberi warna oranye cerah pada ubi jalar.
Beta-karoten juga membantu menstabilkan gula darah, sehingga sehat untuk dikonsumsi.
Baca Juga : Khusus Untuk si Pelupa: Penelitian di Kanada, Trik Mengingat Berbasis Menggambar
Beta-karoten dapat menurunkan resistensi insulin, yang mencegah kalori dari diubah menjadi lemak.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ubi jalar bahkan dapat meningkatkan hormon yang disebut adiponektin, yang membantu memobilisasi lemak dalam tubuh.
3. Semangka
Segar dan manis, semangka cocok menjadi menu buka puasa.
Semangka terdiri dari 92% air, sehingga buah ini bisa mengisi perut tanpa menambah kalori berlebihan.
Baca Juga : Resep dan Menu Buka Puasa ala Raisa: Smoothie Buah, Sehat dan Praktis
Tentunya setelah seharian berpuasa, tubuh juga butuh asupan air, maka baik mengonsumsi puasa sebagai pelengkap menu berbuka.
Ditambah lagi semangka juga mengandung antioksidan likopen, vitamin A, dan vitamin C.
Asupan zat-zat ini dapat menyegarkan tubuh dan meningkatkan kesehatan.
4. Kayu manis
Tak perlu khawatir menu berbuka terasa hambar jika berbuka dengan menu yang sehat.
Sebagai penambah rasa bisa menggunakan kayu manis.
Baca Juga : Wow, Sering Berhubungan Intim Ternyata Bisa Keluarkan Batu Ginjal!
Tak hanya sedap, kayu manis merupakan bumbu yang sehat karena bersifat termogenik, atau dapat meningkatkan metabolisme.
Meningkatnya metabolisme juga dapat menjaga kestabilan gula darah, membantu tubuh meregulasi insulin.
Ketika insulin tak melonjak signifikan, lemak tubuh pun bisa dibakar lebih optimal.
Kayu manis juga memiliki zat pembakaran lemak, yakni cinnamaldehyde.
Sebagai manfaat tambahan, kayu manis dapat membantu mengatur lipid darah, seperti kolesterol dan trigliserida.