Find Us On Social Media :

Pangeran Harry dan Meghan Markle Lahirkan Anak Bi-Rasial, Intip Ramalan Kesehatannya Kelak

Archie Harisson Mountbatten - Windsor menjadi royal baby pertama yang bi-rasial di kerajaan Inggris.

GridHEALTH.id -  Pangeran Harry dan Meghan Markle disebut sangat bergembira dengan kelahiran anak pertamanya pada 6 Mei 2019.

Baca Juga : Bukan Bayinya, Justru Penampilan Meghan Markle Setelah Melahirkan Banyak Menarik Perhatian

Kabar gembira ini disambut dunia dengan suka cita, sekaligus memunculkan rasa penasaran, bagaimana rupa dari royal baby yang disebut sebagai bayi bi-rasial pertama dalam sejarah keluarga kerajaan Inggris selama berabad-abad.

Bayi tersebut diberi nama Archie Harrison Mountbatten-Windsor. Bayi ini berada di urutan ketujuh dari suksesi tahta Inggris. 

Dikutip dari people.com, biracial baby adalah bayi yang terlahir dari pasangan ras campuran. Seperti diketahui, Pangeran Harry memiliki ras murni berkulit putih sementara Meghan percampuran antara ras kulit putih dan hitam.

Menurut para ahli, anak yang terlahir dari percampuran ras memiliki keuntungannya sendiri.

Baca Juga : Puasa Khawatir Bau Mulut, Tapi Sering Pakai Obat Kumur Ini Dampaknya

Sebuah studi yang diprakarsai oleh University of Edinburgh menemukan biracial baby akan lebih cerdas karena keragaman genetik yang dimilikinya.

Peneliti melakukan analisis terhadap lebih dari 350.000 orang yang mewarisi salinan genetik dari ayah dan ibu mereka yang merupakan salah satu indikator pendorong.

Baca Juga : Ada Rasa Pegal di Jari? Lakukan Pijat Ringan Dengan Cari Ini

Lebih lanjut, peneliti menemukan keragaman genetik dan pernikahan ras campuran berkaitan dengan tinggi badan dan kemampuan kognitif yang lebih baik serta tingkat pendidikan yang lebih tinggi.

  "Studi ini menyoroti kekuatan analisis genetik skala besar untuk mengungkap sejarah tentang evolusi kita," kata Dr Jim Wilson dari University of Edinburgh's Usher Institute, dikutip DailyMail.

Baca Juga : Jangan Sampai Dehidrasi, Begini Cara Menjaga Cairan Tubuh Ketika Berpuasa

Selain itu, peneliti juga menyebut keragaman ini tidak berpengaruh pada beberapa faktor kesehatan seperti tekanan darah tinggi atau kolesterol yang memengaruhi kondisi seperti diabetes, penyakit jantung, dan masalah lainnya. (*)