Find Us On Social Media :

Setelah Mandi, Bayi Ini Menemui Ajalnya di Tempat Penitipan Anak, Sang Ayah Menangis Lihat CCTV

Ilustrasi bayi tidur tengkurap

GridHEALTH.id - Tempat penitipan anak (TPA) kini menjadi solusi yang tepat bagi orangtua yang bekerja dan tak memiliki pengasuh anak di rumahnya.

Banyak orangtua yang berharap anaknya akan dirawat dengan baik selama dititipkan di tempat penitipan anak.

Namun malang nasib seorang bayi perempuan berusia 3 bulan, Elora asal Denpasar ini yang dititipkan kedua orangtuanya di tempat penitipan anak.

Baca Juga : Menginginkan Bayi Aman Tidur Dengan Orangtua? Ini Syarat-syaratnya

Akibat kedua orangtua dan nenek kakeknya bekerja, Elora (3 bulan) dan sang kakak, Kevin (2,5 tahun) ini dititipkan di sebuah TPA di Drupadi, Denpasar.

Elora sudah sering dititipkan di TPA tersebut selama 2 minggu, sedangkan Kevin sudah dititipkan selama 1 bulan di TPA yang sama.

Tak ada yang janggal selama kedua anak tersebut dititipkan di TPA tersebut.

Baca Juga : Selang 2 Bulan Melahirkan, Jessica Simpson Kenakan Korset Karet saat Olahraga, Memang Boleh ya?

Namun pada Kamis (9/5) lalu, bayi cantik ini menghembuskan napas terakhirnya.

Melansir dari Tribun Bali, Andika Anggara, ayah Elora dan Kevin ini terlihat menangis dan membagikan kisah pilu tersebut.

"Saya titipkan sekitar pukul 07.30 Wita. Mereka berdua dalam kondisi sehat. Dan saya taruh mereka dengan perlengkapan mandi dan lain-lain. Setelah itu sekitar pukul 17.00 Wita, neneknya dan istri saya datang menjemput.

Pada saat itu si Kevin duluan pulang, dan si Elora belum keluar. Diinformasikan oleh perawat bahwa Elora belum beres karena menunggu antrean."

"Neneknya gelisah kok si Elora gak keluar-keluar. Kemudian ia masuk ke dalam dan mencari sendiri. Dan kondisi saat itu pintu TPA tertutup, biasanya tidak tertutup."

Baca Juga : Usir Rasa Kelelahan Berlebih bagi Ibu 'Multitasking' Selama Puasa

"Setelah masuk, neneknya bertanya dimana Elora ? Sudah keluar belum ? Saat itu salah-satu perawat di sana mengatakan `ibu mohon maaf Elora sudah di UGD Bros`.

Nah, artinya kan sudah ada informasi yang berbeda di sana. Tadi disuruh nunggu antrean, eh malah infonya anak saya ada di UGD. Akhirnya neneknya langsung ke UGD. Saya diberitahu pukul 17.30 Wita. Kemudian saya lari dari kantor menuju UGD," ungkap Andika.

Saat sampai di rumah sakit, Andika melihat Elora dipenuhi dengan alat pacu jantung. Menurut keterangan dokter, Elora dinyatakan meninggal dunia akibat kehabisan oksigen.

Baca Juga : Tak Hanya Untuk Anak, Ini Imunisasi yang Dianjurkan Untuk Dewasa

Tak terima begitu saja, Andika lantas melihat rekaman CCTV di mana sang anak tercinta dititipkan.

Pada saat tersebut, Andika menitikan air mata dan menceritakan hasil rekaman CCTV tersebut.

"Saya lihat anak saya Elora setelah mandi, kemudian dibedong. Dan pada saat posisi pertama itu miring dan masih terganjal bantal.

Setelah itu, diambil bantalnya, lalu anak saya ditengkurapkan. Nah, setelah itu perawat ninggal anak saya dalam kondisi seperti itu untuk mengambil anak lain yang sedang dijemput orangtuanya. Ditinggal selama 30 menit. Dan jeleknya, pintunya itu ditutup."

Baca Juga : Tangan & Kaki Bayi Seperti Roti Sobek Bukan Pertanda Obesitas, Itu Wajar dan Sehat

"Menit-menit pertama, lanjut lima menit, anak saya masih gerak-gerak, mungkin dia ingin membalikkan badannya ya. Cuman lama kelamaan dia diam. Di situ kelihatannya dia seperti kehabisan oksigen. Itu yang saya kecewa," katanya.

Di usia 3 bulan seperti Elora ini, bayi memang tidak diperbolehkan tidur tengkurap.

Pasalnya, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), bayi belum dapat mengangkat kepala atau berbalik posisi sampai usia 6 bulan.

Artinya, bayi yang tidur tengkurap belum dapat berusaha membalikkan tubuhnya untuk tidur dalam posisi aman atau telentang.

Baca Juga : Bayi Usia 10 Hari Meninggal Akibat Diberi Bubur Pisang

Kejadian meninggalnya Elora ini disebut juga dengan sleep-related infant deaths dan berkaitan dengan sudden infant death syndrome (SIDS).

SIDS merupakan kematian bayi yang tidak diketahui penyebabnya setelah dilakukan pemeriksaan menyeluruh, termasuk pemeriksaan tempat kejadian, autopsi, dan riwayat penyakit.

Sedangkan sleep-related infant deaths dapat disebabkan oleh kejadian terbekap, terperangkap, infeksi, penyakit metabolik, gangguan irama jantung, dan trauma.

Melansir dari Kid's Health, bayi yang tidur tengkurap akan memberi tekanan pada rahang, sehingga mempersempit saluran pernapasan.

Baca Juga : Studi, Pemberian Air Gula Saat Imunisasi Bisa Tenangkan Bayi

Ditambah dengan penggunaan bedong yang membatasi ruang gerak bayi. Bayi dalam dalam kondisi tersebut menghirup kembali udara yang telah dikeluarkannya.

Hal ini membuat kadar oksigen pada tubuh bayi turun, sementara karbondioksida meningkat. Akhirnya, tubuh bayi menjadi kekurangan oksigen dan memicu sindrom kematian bayi mendadak.

Baca Juga : Tips Pemberian Makanan Bayi ala Glory Oyong, Bertahap Agar Tahu Alerginya

Secara medis, kemungkinan inilah yang menyebabkan Elora, bayi usia 3 bulan meninggal di tempat penitipan anak. (*)