Find Us On Social Media :

Hari Melahirkan Dimundurkan, Pasangan Ini Harus Rela Kehilangan Anak Pertama yang Sudah Dinantikan

Wanita ini dapati sang anak terlahir mati (stillbirth)

Baca Juga : Viral Video Balita Dicekoki Bir, Mulai dari Pertumbuhan Terhambat Hingga Kerusakan Otak Mengancamnya

Pasangan ini akhirnya tetap berjuang demi mendapatkan anak pertamanya, hingga akhirnya waktu persalinannya harus mundur 9 hari.

Pengubahan waktu persalinan ini dilakukan oleh sang dokter kandungan yang menangani Amanda selama kehamilan, dokter menyebut bahwa ada kesalahan penulisan waktu persalinan yang awalnya jatuh pada 25 Agustus 2018 dimundurkan menjadi 3 September 2018.

Namun pada September 2018, Amanda dilarikan ke rumah sakit karena air ketubannya pecah. 

Tapi sayang seribu sayang, Juniper, bayi mungil pertama Amanda dan Mitch Feltmann lahir dalam kondisi sudah meninggal.

Kondisi bayi lahir mati ini disebut juga dengan stillbirth.

Melansir dari CDC, efek lahir mati mempengaruhi sekitar 1% dari semua kehamilan, dan setiap tahun sekitar 24.000 bayi lahir mati di Amerika Serikat.

Baca Juga : Mengenang Gangguan Mental yang Pernah Dialami Ibunya,  William dan Harry Luncurkan Layanan Pesan Kesehatan Jiwa

Jumlah itu sama dengan jumlah bayi yang meninggal selama tahun pertama kehidupan dan itu lebih dari 10 kali lebih banyak kematian daripada jumlah yang terjadi dari Sudden Infant Death Syndrome (SIDS).

Stillbirth diklasifikasikan menjadi 3 bagian, yaitu:

Baca Juga : Meghan Markle Melahirkan di Kehamilan 41 Minggu, Peneliti; 'Bayi Lahir Terlambat Otaknya Lebih Pintar Tapi Berisiko Cacat Fisik'

1. Bayi lahir mati dini adalah kematian janin yang terjadi antara 20 dan 27 minggu kehamilan lengkap.2. Bayi lahir mati terlambat terjadi antara 28 dan 36 minggu kehamilan lengkap.3. Bayi lahir mati sesuai usia kehamilan, terjadi antara 37 atau lebih minggu kehamilan lengkap.

Penyebab stillbirth ini tidak dapat ditentukan pasti, namun ada beberapa faktor yang memengaruhinya.