Find Us On Social Media :

Tragis, Akibat Malpraktik Ratusan Anak Pakistan Terinfeksi HIV, Begini Gejalanya Pada Anak

Virus HIV menyerang ratusan anak di Pakistan akibat malpraktik. Kenali gejalanya.

 

GridHEALTH.id - Pakistan yang terletak di Asia Selatan termasuk negara berkembang, dan seperti negara-negara berkembang lainnya, akses terhadap kesehatan masih cukup sulit.

Jumlah fasilitas kesehatan, dokter yang tersedia serta alat-alat kesehatan terbilang minim yang mengakibatkan beberapa risiko yang terkadang di luar dugaan.

Baca Juga: Peneliti: Penderita HIV/AIDS Berpeluang Besar Punya Anak Tanpa Tularkan Penyakitnya

Contohnya belum lama ini, warga Pakistan Selatan, lebih tepatnya di desa Wasayo, di pinggiran Larkana, provinsi Sindh, sedang ketakutan kala wabah HIV sedang menjangkit daerah mereka.

Melansir NDTV, sebanyak lebih dari 400 orang yang sebagian besar adalah anak-anak, dinyatakan positif mengidap HIV. Diduga mereka terinfeksi jarum suntik seorang dokter yang terkontaminasi HIV.

Diketahui di daerah tersebut memang banyak malapraktik merajalela dan mereka tidak menggunakan peralatan yang higienis. Mungkin karena alat kesehatan yang tersedia tidak cukup memadai. 

Kasus ini pun membuat banyak orangtua marah dan takut. Menurut pihak berwenang hal ini bisa jadi dikaitkan dengan kelalaian yang parah atau niat jahat oleh dokter anak setempat.

Selama ini, HIV memang menjadi salah satu penyakit menakutkan, terlebih jika terjadi pada anak-anak. Sering kali HIV akan berakhir fatal.

Baca Juga: Meniru Sarwendah, Kartika Putri Curhat ke Ruben Onsu Pengen Banget Cek Kehamilan di SingapuraSayangnya kebanyakan orangtua, apalagi anak, tidak sadar dengan gejalanya.Berdasarkan WebMD, tidak semua HIV pada anak akan memiliki gejala dan penyakit ini juga tidak memperlihatkan gejala yang sama persis.

Bila pada orang dewasa gejala infeksi HIV bervariasi mulai dari infeksi awal yang tidak khas hingga infeksi tahap lanjut, yaitu AIDS, pada anak sedikit berbeda.

Baca Juga: Hari Preeklamsia Dunia :Tes Diagnosis Preeklamsia Selamatkan Ibu & Janin Dari Keracunan Kehamilan

Gejala infeksi HIV pada anak sudah mulai tampak sejak awal terinfeksi hingga usia 8 tahun. Gejala tersebut terutama sangat terlihat pada tahun pertama kehidupannya. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut seperti dikutip dari klikdoter.com:

Berat badan tidak bertambah

Tanda awal yang cukup jelas adalah berat badan yang sulit bertambah. Idealnya, bayi akan terus bertambah berat badannya setiap bulan hingga mencapai tiga kali berat lahir pada usia satu tahun. Namun, bayi yang terinfeksi HIV akan sulit bertambah berat badannya.

Pada grafik pertumbuhan akan cenderung tampak mendatar atau bahkan menurun. Hal ini disebabkan karena infeksi HIV menyebabkan metabolisme lemak tubuh terganggu, sehingga berat badan anak akan sulit bertambah dan tampak kurus.

Infeksi HIV juga mengakibatkan resistensi terhadap insulin sehingga gula dari makanan tidak dapat diserap dan digunakan untuk pertumbuhan.

Baca Juga: Miris, Gadis Ini Alami Menopause di Usia 15 Tahun, Ternyata Ini Penyebabnya

Gangguan perkembangan

Anak yang terinfeksi HIV akan lebih lambat perkembangannya. Ia akan lebih lama menguasai kemampuan motorik kasar seperti duduk, tengkurap, merangkak, atau berdiri.

Hal ini sebenarnya masih berhubungan dengan gangguan pertumbuhan yang dialaminya. Berat badan yang sulit bertambah menyebabkan otot anak cenderung lebih kecil sehingga secara tidak langsung akan menghambat perkembangan motoriknya.

Sariawan berulang

Sama halnya dengan infeksi HIV pada orang dewasa, anak yang terinfeksi HIV pun akan sering mengalami sariawan.

Berbeda dengan sariawan biasa, sariawan pada pasien HIV sering kali disebabkan oleh jamur Candida, bersifat berat, dan menyebabkan penderitanya kesulitan makan.

Baca Juga: Alasan Penderita Diabetes Diminta Batasi Makan Kurma Saat Berbuka

Selain sariawan, anak dengan infeksi HIV pun akan mudah mengalami infeksi lain seperti infeksi telinga dan infeksi paru dengan gejala klinis yang berat.

Infeksi HIV menyebabkan kekebalan tubuh penderitanya turun sehingga infeksi yang ringan saja dapat menimbulkan gejala yang berat, bahkan mengancam nyawa.

Kejang

Anak dengan infeksi HIV akan sering mengalami kejang dan gangguan saraf lainnya seperti gangguan berjalan. Kejang dapat terjadi kapan saja tanpa didahului demam, sehingga berbeda dengan kejang demam yang dialami anak-anak pada umumnya.

Ruam kemerahan

Kulit anak yang mengalami infeksi HIV sering kali tampak ruam kemerahan yang tidak menonjol. Selain itu, berbagai infeksi kulit juga dapat terjadi seperti herpes zoster, infeksi jamur (tinea), dan infeksi bakteri (pioderma).

Bila anak mengalami cacar air (varicella) umumnya akan bersifat berat dan dapat berulang. Hal ini lagi-lagi terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang menurun, sehingga menjadikan anak yang terinfeksi HIV mudah terserang penyakit infeksi.

Baca Juga: 6 Tips Nyaman dan Sehat Perjalanan Mudik Bersama Anak Naik Kereta Api

Selain melihat beberapa gejala di atas, untuk mendiagnosis adanya infeksi HIV pada seorang bayi dan anak diperlukan serangkaian pemeriksaan laboratorium. Karenanya, bila anak mengalami gejala-gejala di atas, saatnya membawa anak untuk melakukan pemeriksaan lebih lengkap. Diagnosis penyakit sedini mungkin akan memperlambat terjadinya infeksi HIV tahap lanjut atau AIDS. (*)