Find Us On Social Media :

Tak Hanya Terlilit Tali Pusat Seperti Anak Kelima Irfan Hakim, 5 Permasalahan Ini Kerap Kali Dialami Bayi Baru Lahir

Permasalahn tali pusat pada bayi baru lahir

GridHEALTH.id - Baru-baru ini Irfan Hakim membagikan cerita anaknya yang terlilit tali pusat saat dalam kandungan hingga proses kelahiran.

Terlilit tali pusat atau nuchal cord ini jarang terjadi pada setiap persalinan, namun kejadian ini dapat mengancam jiwa janin di dalam kandungan.

Melansir dari University of Texas Southwestern Medical Center, penyebab utama leher janin terlilit tali pusat karena pergerakan janin yang aktif secara acak.

Baca Juga: Sempat Terlilit Tali Pusar, Anak Kelima Irfan Hakim Lahir dengan Selamat

Faktor-faktor lain yang mungkin meningkatkan risiko tali pusat melilit leher bayi, termasuk tali pusat sangat panjang atau kelebihan cairan ketuban yang memungkinkan lebih banyak pergerakan janin.

Namun ternyata permasalahan tali pusat pada bayi baru lahir tak hanya itu saja, diantanya:

1. Prolaps tali pusat

Baca Juga: Tali Pusat Bayi Terkena Infeksi Omphalitis, Dokter keluhkan Orangtua Yang Masih Percaya Keyakinan Zaman Dahulu

Prolaps tali pusat adalah masalah yang terjadi ketika tali pusat turun melalui serviks terbuka ibu selama persalinan dan sebelum persalinan.

Akibatnya, pusar tali pusar berada mendahului kepala bayi di leher rahim atau bahkan di vagina.

Hal ini dapat menyebabkan tali pusat terperangkap atau melilit tubuh bayi. Menurut Cleveland Clinic, 1 dari setiap 300 kelahiran akan mengalami prolaps tali pusat.

Penyebab prolaps tali pusat, diakibatkan posisi bayi sungsang, lahir prematur, cairan ketuban berlebih, dan tali pusat terlalu panjang.

Jika dokter tidak mendeteksi dan mengobati prolaps tali pusat dengan cepat, bayi mungkin kekurangan oksigen, yang mengarah ke sejumlah masalah medis, termasuk masalah kognitif jangka panjang, kelumpuhan otak, dan dalam kasus yang parah, kematian bayi.

Baca Juga: Pertama Kalinya Irfan Hakim Lihat Air Ketuban Hijau Bercampur Kotoran, Tanda Apa Ini?

2. Tali pusat terikat

Tali pusat terikat terjadi ketika bayi bergerak aktif di dalam cairan ketuban hingga menciptakan ikatan.

Ikatan biasanya tetap longgar, tetapi bisa mengerut dan mengencang saat melahirkan.

Walaupun ikatan longgar, umumnya tidak perlu khawatir, tetapi jika ikatan menjadi terlalu kencang dan tidak terdeteksi dan diobati segera, bayi dapat mengalami kehilangan oksigen, penurunan aliran darah, dan dalam beberapa kasus, kematian.

Baca Juga: Alami Asfiksia, Anak Kelima Irfan Hakim Masuk Inkubator dan Diobservasi Selama 6 Jam

3. Penyempitan tali pusat

Menurut National Institutes of Health (NIH), penyempitan tali pusat merupakan penyebab umum kematian janin, biasanya selama trimester ke-2, sebelum kelahiran.

Penyebab penyempitan tali pusat tidak diketahui, namun terjadi pada sekitar 19% kematian janin.

Karena jenis masalah pusar ini sulit dideteksi selama periode prenatal, kematian janin meningkat.

Jika bayi selamat, serangkaian kondisi medis dapat terjadi, termasuk bibir sumbing, defek septum, dan trisomi 18.

Baca Juga: Selain Tabung Pahala, Ada Manfaat Sehat Dibalik Itikaf di Masjid Semalaman

4. Kista tali pusat

Kista tali pusat terjadi ketika pertumbuhan abnormal muncul pada tali pusat.

Pertumbuhan diklasifikasikan sebagai kista palsu (berisi cairan), atau kista sejati (sel yang tersisa dari perkembangan janin).

Kista tali pusat dapat dideteksi dan diobati selama trimester pertama, namun jika tidak terdeteksi atau tidak diobati, cacat lahir dapat terjadi.

5. Tali pusat ditaburi benda asing

 Seperti kisah seorang dokter yang belakangan ini viral. Melansir dari Nakita.id, seorang dokter bernama Rivadin Nurwan membagikan kisah pasiennya yang masih bayi.

Baca Juga: Tak Mau Keguguran Lagi, Inilah List Pertanyaan Panjang yang Ditanyakan Paula Verhoeven ke Dokter Saat Periksa, dan Dijawab Semua Oleh Dokternya

 

Baca Juga: Pertama Kalinya Irfan Hakim Lihat Air Ketuban Hijau Bercampur Kotoran, Tanda Apa Ini?

"Mohon perhatian utk warga Halmahera Selatan tercinta.

Di bawah ini ada bbrp contoh bayi yg dibawa ke RSUD di Marabose; bayi2 ini sakit berat karena kebiasaan perawatan bayi baru lahir di masyarakat yang tidak benar, antara lain:

1. Tali pusat ditaburi bedak dicampur kunyit (gambar 1)

2. Tali pusat ditaburi jahe bakar yg ditumbuk halus (gambar 2)

3. Gambar selang lambung dengan produk yg berwarna coklat dan merah, menandakan ada pendarahan di lambung, akibat bayi diberi COKO, diberi minum kopi atau perasan daun pare dg keyakinan utk membersihkan saluran pencernaan (gambar 3)."

Baca Juga: Sudah Menjadi Mualaf, Ibunda Bawakan Bella Saphira Cincau Untuk Buka Puasa

Normalnya, tali pusat akan mengering dan terlepas sendiri dari tubuh bayi.

Tali pusat bayi umumnya akan lepas setelah 1 minggu bayi dilahirkan, tapi ada pula yang baru lepas (puput) setelah 10-14 hari.

Padahal perawatan tali pusat yang salah dapat menimbulkan berbagai macam risiko kesehatan.

Melansir dari Seattle Children's Hospital, perawatan tali pusat bayi dengan menaburi bedak, atau bumbu dapur dapat menimbulkan infeksi parah di area tali pusat.

Permasalahan yang paling umum terjadi yaitu granuloma umbilical, yaitu adanya bulatan kecil di tengah pusar setelah tali pusat terlepas.

Jika pada area tersebut ditaburi bedak atau bumbu dapur, titik kecil ini dapat menjadi titik masuknya infeksi umbilical sehingga menyebabkan pusar berwarna merah dan berlendir.

Baca Juga: Tragis, Akibat Malpraktik Ratusan Anak Pakistan Terinfeksi HIV, Begini Gejalanya Pada Anak

Bahkan yang paling mengerikannya yaitu omphalitis atau infeksi bakteri pada ujung pusar yang dapat menyebar ke kulit di sekitarnya.

Gejala yang timbul pada bayi baru lahir yang mengalami omphalitis yaitu daerah sekitar pusar mengalami kemerahan, lunak, bengkak, berbau busuk, hingga pendarahan.

Oleh sebab itu, jangan asal taburi tali pusat bayi baru lahir dengan berbagai produk seperti bedak bayi atau pun bumbu dapur seperti kunyit dan jahe.

Untuk membersihkan tali pusat, dokter Rivadin pun akhirnya membagikan cara merawat tali pusat yang tepat.

Harapannya supaya ia tak lagi menemukan kasus serupa mengingat para bayi baru saja lahir dan sangat disayangkan bila mengalami sakit serius.

Baca Juga: Tak Mau Keguguran Lagi, Inilah List Pertanyaan Panjang yang Ditanyakan Paula Verhoeven ke Dokter Saat Periksa, dan Dijawab Semua Oleh Dokternya

"Perawatan yang benar adalah sbb:

1. Tali pusat tidak perlu diberi/ditaburi apapun, biarkan kering dan terbuka, dalam waktu sekitar 5-14hari akan kering dan lepas sendiri.

2. Minuman terbaik untyk bayi baru lahir adalah ASI. Pemberian kopi atau perasan daun pare dengan keyakinan spy pencernaan bayi bersih, menghilangkan lendir, spy bayi kuat dan tidak kejang adalah kepercayaan yang tidak benar," jelas Rivadin dalam unggahannya.

Baca Juga: Gunakan Minyak Rem untuk Sembuhkan Sakit Gigi, Malapetaka Hampiri Pria Ini Hingga Pipinya Bolong

"Kotoran bayi di hari2 awal kehidupan memang warnanya hitam, itu normal, nanti setelah bayi minum asi, akan menjadi kuning dengan sendirinya," lanjut Rivadin.

Dengan edukasinya tersebut, dokter ini berharap agar orangtua tak lagi percaya dengan keyakinan zaman dahulu yang belum tentu kebenarannya.

"Smg tidak terulang lagi bayi2 kita sakit berat karena kepercayaan yang keliru.

Trmksh," tutupnya.

Baca Juga: Walau Tampil Mesra, Brooklyn Beckham Sempat Bertengkar Hebat dengan Kekasihnya Hingga Dipisahkan Petugas Keamanan, Ini Dampak Kekerasan Pada Pasangan

Jangan asal memberikan perawatan tali pusat pada bayi baru lahir sesuai dengan nasihat nenek moyang.

Ada baiknya kita menelisik lebih jauh apakah metode yang digunakan nenek moyang tersebut terbukti ampuh atau malah timbulkan risiko berbahaya. (*)